Abstrak RSS

Kajian Implementasi Kebijakan Baku Mutu Limbah Cair Industri Tekstil Di Kabupaten Pekalongan

Kajian Implementasi Kebijakan Baku Mutu Limbah Cair Industri Tekstil Di Kabupaten Pekalongan
P R A T O M O
Unpad
Indonesia
Unpad
, , , , , , ,

Kebijakan baku mutu limbah cair industri tekstil dimaksudkan untuk mengendalikan beban pencemaran yang berasal dari sumbernya yaitu industri tekstil. Walaupun kebijakan tersebut sudah diimplementasikan tetapi pencemaran masih tetap tinggi. Hal ini disebabkan sebagian besar industri tekstil tidak melakukan pengolahan limbah cairnya dengan baik atau banyak industri yang tidak memenuhi baku mutu yang ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari faktor yang paling berpengaruh terhadap belum efektifnya implementasi kebijakan baku mutu limbah cair industri tekstil di Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk menguji faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan, yaitu faktor karakteristik masalah, faktor karakteristik kebijakan, dan faktor lingkungan. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh masing-masing faktor digunakan analisis statistik regresi linier berganda. Data kuantitatif diperoleh dengan menggunakan instrumen kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor karakteristik masalah, faktor karakteristik kebijakan dan faktor lingkungan berpengaruh secara nyata terhadap implementasi kebijakan baku mutu limbah cair industri tekstli. Faktor karakteristik kebijakan memiliki pengaruh terbesar terhadap implementasi kebijakan yaitu 48,9%. Dimensi dari faktor karakteristik kebijakan yaitu faktor alokasi sumber daya finansial memiliki nilai rata-rata tertinggi 4,50 dari total tanggapan responden.

The main goal of effluent standard policy of textile industrial waste water is to control textile industrial pollution load at its source. Although the policy has been implemented, pollution load is still high. This was due to most of textile industries did not do well waste water treatment, or textile industries could not meet effluent standard. The objective of this study was to find what were the factor that most influence the policy implementation on effluent standard of textile industrial waste water has not been effective at Pekalongan Regency. This study used quantitative method. Quantitative method is used to test the factor that influenced the policy implementation, namely the problem characteristic factor, policy characteristic factor, and environmental factor. To find differences in the effect of each factor be used multiple linear regression statistical analysis. Quantitative data obtained using a questionnaire instrument. The results of this research showed that the problem characteristic factor, policy characteristic factor, and environmental factor were influence significantly to policy implementation on effluent standard of textile industrial waste water. The policy characteristic factor has the highest influence on policy implementation that is 48.9%. Dimensions on the policy characteristic factor of the financial resource allocation factor that has value the highest average 4.50 of the total respondents.

Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi http://cisral.unpad.ac.id