Abstrak RSS

Perilaku Morfem Auf Bahasa Jerman Dan Pengungkapan Maknanya Dalam Bahasa Indonesia: Kajian Struktur Dan Semantik

Perilaku Morfem Auf Bahasa Jerman Dan Pengungkapan Maknanya Dalam Bahasa Indonesia: Kajian Struktur Dan Semantik
Agus Syahid
Unpad
Indonesia
Unpad
, , , , , , , ,

Penelitian ini mengkaji morfem terikat auf bahasa Jerman (BJ) yang dapat berperilaku sebagai prefiks verba dan preposisi. Sesuai dengan latar belakang masalah, penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan perilaku morfologis dan sintaksis morfem terikat auf, (2) mengkaji makna morfem auf sebagai prefiks verba dan mendeskripsikan makna pengungkapannya dalam bahasa Indonesia (BI), (3) mengkaji makna morfem auf sebagai preposisi dan mendeskripsikan pengungkapannya dalam BI. Teori yang digunakan adalah teori Aktionsart untuk mengkaji morfem auf sebagai prefiks verba dan teori Gouvernment-Binding (GB) untuk mengkaji morfem auf sebagai preposisi dalam hubungannya dengan kasus yang diakibatkan oleh preposisi auf BJ. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan kajian distribusional. Data penelitian ini adalah data tulis dan data lisan (dari informan). Data tulis diambil dari beberapa novel-novel BJ dan kamus besar BJ, sedangkan data lisan dari tiga orang mahasiswi Jerman yang digunakan sebagai data pendukung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa morfem terikat auf BJ dapat berperan sebagai prefiks verba dan preposisi BJ. Makna Aktionsarten yang dihasilkan dari morfem terikat auf antara lain; (1) makna inkoati f/inseptif dengan padanan pengungkapannya dalam BI melalui aspektualiser mulai, (2) makna semelfaktif yang diungkapkan dalam BI melalui aspektualiser tiba-tiba, segera, (3) makna kompletif/resultatif yang diungkapkan dalam BI melalui aspektualiser habis, sampai, (4) makna keterbukaan (Offen) dengan pengungkapan BI melalui aspektualiser lepas, dengan lebar, (5) makna diarahkan ke atas dengan padanan pengungkapan melalui aspektualiser ke atas, naik, (6) makna memperbaiki ( Verbesserung) yang diungkapkan dalam BI melalui aspektualirer kembali, lagi, dan (7) makna terminatif yang diungkapkan melalui aspektualiser sampai. Preposisi auf BJ yang merupakan preposisi dengan kasus ganda, yaitu dapat menguasai kasus akusatif (Akk) dan datif (Dat). Preposisi auf akan mengasai kasus Akk. apabila menunjukkan arah (Richtung), adanya pergerakan (Bewegung), dan menuju sasaran (Goal). Pengungkapan preposisi auf berkasus Akk. diungkapkan melalui preposisi ke dalam BI. Preposisi auf juga dapat menguasai kasus Dat. apabila menunjukkan suatu keadaan atau posisi pada suatu tempat/letak tertentu. Pengungkapan preposisi auf berkasus Dat. diungkapkan melalui preposisi di dalam BI.

This research is trying to describe about auf bound morpheme in German language which can behave as a prefix in verb and as a preposition. The aim of this research are: (1) to describe the behavior of auf bound morpheme by using morphological and syntactical approach. (2) To describe the meaning of auf morpheme as a prefix in a verb of German language and then trying to describe the equivalent meaning in Indonesian. (3) To describe the meaning of auf morpheme as a preposition and then trying to describe the equivalent meaning in Indonesian. Theories which are used in this research are the theory of Aktionsart which is used to describe auf morpheme as a prefix in a verb and the theory of Gouvernment-Binding (GB) in order to describe the auf morpheme as a preposition related with the case which causes by the auf preposition. The method of this research is a descriptive method along with distributional method. Data in this research is written and oral data (taken from the informan). The written data is taken from several novels using German language and German dictionary. The oral data is taken from three native German university students which are used to support the data. The result of this research shows that the auf bound morpheme in German language can be used as a prefix in a verb and can be used as a preposition. There are several meaning of Aktionsarten which result from the application of auf bound morpheme such as: (1) inchoative and incentive meaning with the equivalent in Indonesian language through the aspectualizer mulai, (2) the semelfactive meaning which describes in Indonesian language through the aspectualizer tiba-tiba, segera (3) the meaning of completive/resultative which describes in Indonesian language through the aspectualizer habis, sampai (4) the openness meaning (Offen) which describe in Indonesian language through the aspectualizer lepas, dengan lebar (5) Prefix which have pointing up meaning is describe by the aspectualizer ke atas, naik (6) the meaning of fix (Verbesserung) which describes in Indonesian language is describe through the aspectualizer kembali, lagi and the last one (7) Terminative meaning is describes through the aspectualizer sampai. The auf preposition in German language which has meaning as a propositional to describe a space can influence accusative and dative cases. The prepositional auf can control the accusative case in pointing a direction (Richtung), in describing a movement (Bewegung) and describing a goal (goal). The auf preposition which has accusative case is expressed by the preposition of ke in Indonesian language. The auf preposition can also control the dative case if it is describes a situation or position in some place. The description of auf preposition with dative case is expressed by the preposition of di in Indonesian language.

Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi http://cisral.unpad.ac.id