Abstrak RSS

Komunikasi Budaya Suku Bajo Dalam Pemenuhan Gizi Balita Studi Etnografi Komunikasi Tentang Komunikasi Suku Bajo Dalam Pemenuhan Gizi Balita Di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara

Komunikasi Budaya Suku Bajo Dalam Pemenuhan Gizi Balita Studi Etnografi Komunikasi Tentang Komunikasi Suku Bajo Dalam Pemenuhan Gizi Balita Di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara
St. Harmin
Unpad
Indonesia
Unpad
, , , ,

St.Harmin, Komunikasi Budaya suku Bajo Dalam Pemenuhan Gizi Balita, dipromotori oleh Prof. H. Deddy Mulyana, M. A., Ph. D, Prof. Dr. Hj. Nina Syam, Dra., M.S, Prof. Dr. Hj.Mien Hidayat, Dra., M.S. Disertasi ini bertujuan mengungkapkan pola-pola komunikasi dalam masyarakat suku Bajo terkait pemenuhan Gizi Balita. Penelitian ini difokuskan pada ibu-ibu suku Bajo yang mempunyai anak balita, di Desa Bajo Indah dan Desa Leppe, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, dengan menggunakan metode etnografi komunikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola-pola komunikasi dalam masyarakat suku Bajo terkait pemenuhan Gizi Balita yaitu terdiri dari beberapa pola komunikasi yaitu : (1) pola komunikasi keluarga batih (komunikasi keluarga inti) terdiri dari ayah, ibu dan anak, (2) pola komunikasi keluarga maluah (keluarga luas) yang terdiri dari ayah, ibu, anak, orang tua, mertua, adik, ipar, kakek, nenek, paman dan tante. (3) pola komunikasi keluarga asadiri (komunikasi keluarga campuran) yang terdiri dari keluarga batih (keluarga inti), keluarga maluah (keluarga luas), dam keluarga lainnya dari luar (4) pola komunikasi pelayanan balita, (5) pola komunikasi dengan tetangga, (6) pola komunikasi dengan petugas kesehatan, (7) pola komunikasi dengan tokoh masyarakat. Dalam pemenuhan gizi balita, keluarga tersebut terjadi kesefahaman dalam setiap aktivitas komunikasi, mulai dari persiapan bahan makanan, pengolahan makanan hingga pemberian atau penyuapan balita. Komunikasi yang berlangsung tersebut adalah komunikasi antar pribadi (interpersonal communication) dengan sangat dialogis. Selain itu, aktivitas komunikasi menunjukkan perbedaan bergantung pada tempat dan lokasi komunikasi tentang pemenuhan Gizi Balita sehingga situasi, peristiwa dan tindak komunikasi berbeda pula pada setiap tempat tersebut misalnya, susuran madialang rumah (komunikasi di dalam rumah), susuran maijja rumah (komunikasi di samping rumah), susuran mabunda rumah (komunikasi di depan rumah), susuran mabuku rumah (komunikasi di belakang rumah), bahkan susuran madilao’ (komunikasi di pinggir pantai).

St. Harmin, Bajo tribe Communication Culture In Fulfillment Balita Nutrient, promoted by Prof. H. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D, Prof. Dr. Hj. Nina Syam, Dra., M.S, Prof. Dr. Hj.Mien Hidayat, Dra., M.S. This Dissertation aims to reveal the patterns of communication in Bajo tribe society related to the fulfillment of Balita Nutrient. This research focused on Bajo tribe mothers who have Balita children, in the village of Bajo Indah and the village of Leppe, sub district of Soropia, Konawe regency, Southeast Celebes, by use communication ethnography method. The results of research showed that the patterns of communication in Bajo tribe society related to the fulfillment of Balita Nutrition consisting of some patterns of communications that which are: (1) pattern of batih family communication (communication of the nucleus family) consisting of father, mother and child, (2) pattern of maluah family (extended family) consisting of father, mother, children, parents in-law, sister, brother in law, grandfather, grandmother, uncle and aunt. (3) pattern of asadiri family communication (communication of blended families) consisting of batih family (nuclear family), maluah family (extended family), and other family from outside (4) pattern Balita serive communication, (5) pattern of communication with neighbour, (6) pattern of Health Service communications, (7) pattern of communication with elite figure socialize. In fulfillment Balita Nutrition, the family happened same-minded in every communications activity, start from food-stuff preparation, food processing till the bribery and gift of Balita. The communications that goes on inter-person by very dialogic. Others, activity of communications showed different because place and location of communications about fulfillment of balita Nutrition also differ so that the situation, event and act communications differ also in each the place for example, susuran madialang house (communications in into house), susuran maijja house (communications beside house), susuran mabunda house (communications in front house), susuran mabuku house ( communications in rear house), even susuran madilao’ (communications in coastal area).

Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi http://cisral.unpad.ac.id