Abstrak RSS

Pengaruh Pelatihan Manajemen Pembinaan Kesehatan Lanjut Usia Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Keterampilan Koordinator Program Lanjut Usia Di Puskesmas Kota Tasikmalaya

Pengaruh Pelatihan Manajemen Pembinaan Kesehatan Lanjut Usia Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Keterampilan Koordinator Program Lanjut Usia Di Puskesmas Kota Tasikmalaya
Dudi Hartono
Unpad
Indonesia
Unpad
, ,

Usia Harapan Hidup di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat, yang menyebabkan peningkatan jumlah penduduk lanjut usia (lansia). Pada lansia dapat terjadi berbagai masalah kesehatan akibat proses penuaan. Upaya yang dilakukan untuk membantu mempertahankan kesehatan lansia dengan pembinaan kesehatan di puskesmas. Pelaksanaan pembinaan kesehatan lanjut usia di Kota Tasikmalaya pencapaian cakupannya masih rendah. Koordinator program lansia di puskesmas harus memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang manajemen pembinaan kesehatan lanjut usia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan manajemen pembinaan kesehatan lanjut usia terhadap pengetahuan dan keterampilan koordinator program lansia di Puskesmas Kota Tasikmalaya. Disain penelitian menggunakan quasi-eksperimen dengan tipe non randomized Pretest-Post test Group Design. Subjek penelitian adalah 20 responden dengan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tehnik total sampling. Instrumen untuk mengetahui variabel pengetahuan menggunakan kuesioner, sedangkan untuk variabel keterampilan menggunakan soal kasus dan lembar kerja. Data hasil penilaian selanjutnya dianalisis menggunakan uji paried t untuk variable pengetahuan, se dangkan untuk variable keterampilan menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian, pengetahuan koordinator program lansia di puskesmas Kota Tasikmalaya meningkat 10,05 (14 %) dimana nilai rata-rata pengetahuan sebelum pelatihan 67,95 setelah pelatihan menjadi 78,0. Nilai keterampilan dalam membuat perencanaan pembinaan kesehatan lanjut usia meningkat 22,77; dimana nilai rata-rata keterampilan sebelum pelatihan 20,53 setelah pelatihan menjadi 43,30. Berdasarkan hasil uji paired t berpasangan (variabel pengetahuan) dan uji wilcoxon (variabel keterampilan) masing-masing diperoleh nilai signifikansi p = 0,001 (p < 0,05), berarti pelatihan manajemen pembinaan kesehatan lanjut usia berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan dan keterampilan koordinator program lansia di Puskesmas Kota Tasikmalaya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa secara signifikan dan bermakna pelatihan manajemen pembinaan kesehatan lanjut usia dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan koordinator program lansia di Puskesmas Kota Tasikmalaya. Pemegang program lansia di dinas kesehatan hendaknya menindaklanjuti dengan melakukan bimbingan dan supervisi dan kepala puskesmas melakukan monitoring dan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pembinaan kesehatan lanjut usia.

In Indonesia, life expectancy has been elevating from year to year, resulting in the increase of aged population. Health problems related to the aging process often occur in the elderly people. To assist with the maintenance of elderly health, a health sustentation program in every Community Health Center becomes an essential solution. Matter of factly, the implementation of elderly health sustentation in Kota Tasikmalaya signifies a low accomplishment of its objectives. An elderly Program Coordinator in Community Health Center should possess adequate knowledge and skills in terms of elderly health sus tentation management. This research aims to investigate the impact of an elderly people’s health sustentation management training on Program Coordinators’ knowledge and skills in Community Health Center in Tasikmalaya City. The research utilized an quasi-experimental with non randomized pre test – post test group design. As many as 20 respondents were selected using a total sampling technique. A questionnaire was used to measure Program Coordinators’ knowledge; whereas a case analysis and a worksheet were used to evaluate their skills. The impact of the training intervention was analyzed by using paired t-test for knowledge variable and Wilcoxon test for skills variable. Research results showed that the mean score of the Program Coordinators’ knowledge was improved as many as 14%; whilst a 22.77% improvement on the mean score of their skills was calculated. Moreover, performed paired t-test and Wilcoxon test indicate significant results (p= 0.001), means the management training of elderly health coaching knowledge and skills influence on knowledge and skills in the elderly coordinator program at Public Health Center in Tasikmalaya It can be concluded that the elderly health sustentation management training significantly enhanced the knowledge and skills of Program Coordinators at the Community Health Center in Tasikmalaya City. The researcher recommends the Regional Health Office and the Head of the Community He alth Center conducting a monitoring program along with providing assistance and supervision.

Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi http://cisral.unpad.ac.id