Abstrak RSS

Dinamika Sosial-ekonomi Priangan Abad Ke-19

Dinamika Sosial-ekonomi Priangan Abad Ke-19
Mumuh Muhsin Z
Unpad
Indonesia
Unpad
, , , , , ,

Abad ke-19 bagi Priangan khususnya dan Pulau Jawa umumnya merupakan moment penetrasi kolonial yang sangat intens. Hal ini dilakukan melalui pelibatan hampir sebagian besar komponen masyarakat dalam mengusahakan tanaman komersial yang laku di pasar internasional, seperti nila, kopi, teh, dan kina. Hal tersebut tidak serta-merta mematikan aktivitas perekonomian dan pertanian subsiten penduduk Priangan. Malah yang terjadi adalah hubungan komplementer antar-keduanya. Hal ini dimungkinkan selain karena faktor geografis-ekologis yang kondusif juga karena jenis tanaman yang diusahakan dan jenis tanah yang digunakan tidak menyaingi sektor ekonomi pertanian. Peran elit lokal sangat besar dalam menciptakan keseimbangan dan harmonisasi relasi antar penduduk pribumi, pemerintah kolonial, dan elit lokal sendiri yang pada gilirannya berpengaruh terhadap peningkatan produk dan terciptanya suasana aman. Fakta historis yang ditemukan di Priangan menjadi indikator penting yang menjelaskan derajat kesejahteraan relatif masyarakatnya. Penelitian yang saya lakukan ini menggunakan metode sejarah yang meliputi empat tahapan kerja: heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.

The nineteenth century in Priangan and Java was a moment of more intensive colonial penetration indicated by the involvement a number of indigenous people to plant commercial crops for international market such as indigo, coffee, tea, and cinchona. That situation did not automatically disturb subsistence agricultural activities. Even, the two sectors had a complementary relationship, which was made possible by geographical and ecological factors. In addition, types of plants and land used for it were not in competition against agricultural economic sector. Local elite played important roles to create the equilibrium and harmonious relations among indigenous people, colonial government, and local elites themselves that in turn had great influence to heighten product and create safe and conducive situation. Historical evidences found within Priangan were important indicators which explained a relative degree of prosperity of indigenous people. Historical method, of course, used to do the study includes four stages of heuristic, critical sources, interpretation, and finally historiography.

Download: pdf.