Abstrak RSS

Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Pembatasan Cairan Dan Elektrolit Pada Pasien Gagal Ginjal Terminal Yang Menjalani Hemodialisa Di Rumah Sakit Advent Bandung

Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Pembatasan Cairan Dan Elektrolit Pada Pasien Gagal Ginjal Terminal Yang Menjalani Hemodialisa Di Rumah Sakit Advent Bandung
Denny M Ruku
Unpad
Indonesia
Unpad
, , ,

Gagal Ginjal Terminal (GGT) merupakan suatu gangguan fungsi ginjal menahun yang bersifat progregsive dan irreversible yang menyebabkan tubuh gagal mempertahankan metabolisme. Sidabutar (2006) menjelaskan bahwa di negara maju seperti Amerika, Inggris dan Jepang menunjukan angka insidensi GGT bervariasi, kejadian berkisar 476 – 1150 orang/juta penduduk, sedangkan yang melakukan dialisis hanya antara 77 – 283 orang/juta penduduk, dengan angka kematian akibat GGT sebesar 48,5%/tahun, diIndonesia penambahan kejadian diperkirakan 10% pertahun. Adapun penyebabnya adalah peningkatan komplikasi gangguan elektrolit (hyperkalemi) dan kelebihan cairan. data yang diperoleh dari 87 dari Agustus – September 2011 kasus pasien yang datang untuk hemodialisa hampir 48% atau 42 kasus yang mengalami sesak dan gangguan irama jantung (Data Ruang HD RS Advent tahun 2011) Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan Pengetahuan, Sikap dan Dukungan keluarga dengan kepatuhan pembatasan cairan dan elektrolit pada pasien GGT yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit Advent Bandung. Desain penelitian ini adalah analisa korelasi dengan pengambilan data secara cross sectional. Jumlah sampel yang diperoleh adalah 92 responden dengan menggunakan Cosecutive sampling. Hasil dari penelitian ini antara pengetahuan keluarga dengan dan kepatuhan berdasarkan berat badan ( .=.375, ñ = < .05) dan berasarkan irama jantung (.=.242, ñ = < .05), sikap keluarga dengan kepatuhan berdasarkan berat badan (.=.497, ñ = < .05) dan berdasarkan irama jantung (.=.432, ñ = < .05), dukungan keluarga dengan kepatuhan berdasarkan berat badan (.=.394, ñ = < .05) dan berdasarkan irama jantung (.=.530, ñ = < .05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan keluarga dan kepatuhan pasien GGT berdasarkan berat badan dan irama jantung, adanya hubungan yang bermakna antara sikap keluarga dan kepatuhan pasien GGT berdasarkan berat badan dan irama jantung, tidak ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kepatuhan pasien GGT berdasarkan berat badan dan ada hubungan yang bermakna antara sikap keluarga dengan kepatuhan pasien GGT berdasarkan irama jantung. Saran memberikan penyuluhan kepada keluarga pasien dan pasien GGT melalui family center care yang dibentuk oleh rumah sakit untuk lebih diperhatikan kembali hal-hal yang dianjurkan oleh tenaga kesehatan dan sebagai panduan untuk penelitian selanjutnya untuk meneliti faktor-faktor yang lain yang berpengaruh terhadap kepatuhan pasien GGT yang menjalani hemodialisa.

Terminal Renal Failure (TRF) is a yearly dysfunction of the kidney which is progressive and irreversible and causes the body to fail in maintaining metabolism. Sidabutar (2006) explained that developed countries like USA, England, and Japan show that the TRF incidencerate varies, ranging from 475- 1150 people/million of the population, while those who has done the dialysis are only between 77 – 283 people/million of the population, with mortality rate due to TRF by 48.5%/year, where in Indonesia the increase of cases is estimated to 10%/year. As for the cause is an increase in complications of execess fluid and elektrolite disorders (hyperkalemi). Data obtained from Augustus – September 2011, cases of patients who came for hemodialysis is nearly 48%, or 42 cases who experienced dyspnoe and heart rhytm distrubances (data from RU department of Bandung Adventis Hospital 2011) This study is aimed to explore the relationship of knowledge, attitudes, and family support with compliance of fluid and elktrolyte restriction of TRF patient undergoing hemodialysis in Bandung Adventis Hospital. The design of study is the analysis of correlation with a cross-sectional data retrieval. The number of sample obtained was 92 respondents using consecutive sampling. The result of this study, between the family knowledge with the compliance based on body weight (. = .375, ñ = < .05), and based on heart rhytm (. = .242, ñ = < .05), family attitude with compliance based on body weght (. = .497, ñ = < .05) and based on heart rhytm (. = .432, ñ = < .05), family supports with compliance based on body weight (. = .394, ñ = < .05) and based on heart rhytm (. = .530, ñ = < .05). The conclusion of this study is the absence of a significant association between family knowledge and TRF patient compliance based on body weght and heart rhytm, existence of a significant association between family attitudes and TRF patient compliance based on heart rhytm, the absence of significant association between family support whit TRF patient compliance based on body weight and existence of a significant association between family attitude with TRF patient compliance based on heart rhytm. Suggestions provide counseling to patiens and patient families through family care center which was established by the hospital for pay more attention to things that are recooended by health workers, and as a guide for further researchto examine other factors that affect the compliance of TRF patient undergoing hemodialysis.

Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi http://cisral.unpad.ac.id