Abstrak RSS

Komunikasi Antarpribadi Dan Kelompok Dalam Filantropi Pascagempa (Studi Kasus Pada Pelaku Usaha Gerabah Di Kasongan, Yogyakarta) Interpersonal And Group Communication In Post Earthquake Philanthropy (The Case Study On People Of Desa Gerabah Kasongan, Yogyakarta)

Komunikasi Antarpribadi Dan Kelompok Dalam Filantropi Pascagempa (Studi Kasus Pada Pelaku Usaha Gerabah Di Kasongan, Yogyakarta) Interpersonal And Group Communication In Post Earthquake Philanthropy (The Case Study On People Of Desa Gerabah Kasongan, Yogyakarta)
Yuliana Rakhmawati
Unpad
Indonesia
Unpad
,

Penelitian ini bertujuan mendapatkan pemahaman tentang pemaknaan dan pelaksanaan terkait dengan filantropi pascagempa dalam konteks komunikasi antarpribadi dan kelompok. Lokasi penelitian dilakukan di desa Kasongan, Kabupaten Bantul sebagai sentra kerajinan gerabah yang menjadi korban terparah pascagempa 26 Mei 2006 yang mengguncang Yogyakarta. Pemaknaan dan pelaksanaan tersebut didapatkan melalui wawancara mendalam dengan 8 orang informan, masyarakat Kasongan yang dilakukan pada kurun waktu Juli-Agustus 2010.Pendekatan yang digunakan adalah studi kasus. Dengan menggunakan studi kasus diharapkan peneliti lebih memahami makna yang melandasi tingkah laku subjek, mendeskripsikan latar dan interaksi informan, melakukan eksplanasi untuk mengidentifikasi informan baru, memahami keadaan yang terbatas dan ingin mengetahui secara mendalam tentang fenomena yang terjadi. Penelitian kualitatif tidak ditujukan untuk menarik kesimpulan suatu populasi, melainkan untuk mempelajari karakteristik yang diteliti, baik itu orang ataupun kelompok sehingga keberlakukan hasil penelitian tersebut hanya untuk orang atau kelompok yang sedang diteliti tersebut, eksistensi alami dari masyarakat. Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh terkait dengan pengalaman pelaksanaan filantropi dikomfirmasikan dengan teori fenomenologi. Selanjutnya data penelitian terkait dengan proses komunikasi antarpribadi dan kelompok dalam aktifitas filantropi dikomfirmasikan dengan teori interaksi simbolik. Untuk data hasil penelitian tentang pemaknaan terhadap faktor pendorong dan penghambat aktifitas filantropi dikomfirmasikan dengan teori fenomenologi.Temuan penelitian menunjukkan bahwa: (1) Dalam konteks pemaknaan, fakta empirik secara deskriptif kualitatif menunjukkan bahwa motivasi, empati, modal sosial dan hambatan komunikasi menjadi sebuah sistem tersendiri, menjalin rantai sosial yang saling terhubung dan mempengaruhi diantara komponen-komponen tersebut. (2) Proses komunikasi antarpribadi dan kelompok berlangsung dengan relatif baik apabila dikaitkan dengan aktifitas filantropi, tetapi berlangsung kurang baik apabila dikaitkan dengan bisnis. (3) Dalam konteks pelaksanaan filantropi, semua tahapan penting yang menjadikan filantropi berbeda dengan karitas lainnya telah dilakukan oleh pelaku usaha gerabah Kasongan.

This research is aimed at describing the interpretation and implementation of post-earthquake philanthropy in the contexts of interpersonal communication and group communication. The research was conducted in Gerabah Kasongan village, Bantul district, Yogyakarta. The village, which is the center of earthenware vessel craftsmanship in the region, had been badly affected by the 2006 earthquake. The interpretation and implementation of the philanthropic activities were carried out by interviewing eight informants from Kasongan people during the period of July-August 2006. Case study approach was employed in the study. The use of the approach was expected to better understand the meaning underlying the subjects’ behaviors, describe informants’ backgrounds and interactions, provide explanations for identifying new informants, understand limited conditions and obtain profound knowledge of the occurring phenomena. Qualitative research is not aimed at drawing a conclusion of a population; instead it is done to study the characteristics of individuals or a group under investigation. Thus, the research results are only applicable to the individuals or groups under study, the natural existence of society. Based on research data which has connection with experience of philanthropic’s actions would be comfirmed with phenomenology. Further, symbolic inetractionism was employed to write about interpersonal and group communication in philanthropic’s contexts. The doer’s interpretation about factors that has connection with philanthropic’s activity would be comfirmed with phenomenology.The results of the study showed that (1)in meaning context, the empirical fact showed that motivation, empathy, social capital and obstacle has emerged as a distict system which weaved the interrelated social chain and influenced each other’s components; (2) interpersonal and group communication process was doing good if correlated by philanthropic’s activity. But it was worse if correallated by business context; (3) all the important stages which make philanthropic activities differ from other activities had been carried out by Kasongan community in the context of philanthropic implementation.

Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi http://cisral.unpad.ac.id