Abstrak RSS

Persepsi Masyarakat Terhadap Kualitas Dan Kuantitas Air Pada Beberapa Titik Mata Air Di Kars Citatah (Studi Kasus Desa Gunungmasigit, Kec. Cipatat, Kab. Bandung Barat)

Persepsi Masyarakat Terhadap Kualitas Dan Kuantitas Air Pada Beberapa Titik Mata Air Di Kars Citatah (Studi Kasus Desa Gunungmasigit, Kec. Cipatat, Kab. Bandung Barat)
Iis Permanawati
Unpad
Indonesia
Unpad
, , ,

Penelitian mengenai persepsi masyarakat terhadap kualitas dan kuantitas air dari mata air di kawasan kars telah dilakukan pada bulan April-Juni 2012. Kars memiliki hidrogeologi unik karena memiliki zona subkutan yang dapat menyimpan air, juga rentan terhadap pencemaran. Jika bagian atas permukaan mengalami gangguan maka bagian bawah permukaannya pun akan terganggu. Desa Gunungmasigit memiliki mata air kars yang masih dimanfaatkan oleh masyarakat. Di sisi lain, kegiatan pembukaan lahan terus berkembang di kawasan kars. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai kualitas dan kuantitas air pada mata air di kawasan kars, persepsi masyarakat pengguna air pada mata air, serta membuat strategi pengelolaan kualitas dan kuantitas air yang dapat dilakukan oleh masyarakat. Objek dalam penelitian ini ialah kualitas dan kuantitas mata air di kars Citatah. Metode yang digunakan merupakan gabungan antara kuantitatif (pengukuran di laboratorium dan wawancara terstruktur) dan kualitatif (wawancara semi terstruktur). Hasil penelitian menunjukkan mata air mengandung nilai rata-rata yang tinggi untuk kekeruhan dan Ferrum (di mata air Cilio), Mangan (di mata air Gunung Guhapawon), koliform, fekal koliform, kesadahan yang tergolong sadah/keras; kualitas air yang terbatas saat musim kemarau. Menurut persepsi masyarakat, air pada mata air memiliki kualitas yang baik (dari 85% responden) dan kuantitas airnya mencukupi (dari 99% responden). Terdapat indikasi terjadinya mispersepsi karena tidak ada sinkronitas antara apa yang dipersepsikan dengan stimulus atau obyek sebenarnya. Strategi pengelolaan kualitas air dan kuantitas air yang dapat dilakukan oleh masyarakat dalam mengatasi permasalahan kualitas air dan kuantitas air ialah pendekatan teknik dan sosial (kemasyarakatan), baik di daerah hulu maupun hilir.

STRACT Research about public perception on water quality and quantity in karst springs has conducted in April-June 2012. Karst has a unique hydrogeology because it has subcutaneous zone that can store water, and also vulnerable to contamination. If the surface affected by disturbance then subsurface will be disturbed. Gunungmasigit village has karst springs which are still used by society. On the other hand, land clearing activities still grow around karst area. The purpose of this research was to obtain information about water quality and quantity in karst springs, public perception of spring water user, and also make strategic management of water quality and quantity that can be done by the society. Object of this research is the water quality and quantity of springs in karst Citatah. This research use combination between quantitative (measurements in the laboratory and structured interview) and qualitative (semi-structured interview) method. The results showed that springs has high average value for turbidity and Ferrum (in Cilio spring), Mangan (in Gunung Guhapawon spring), coliform, fecal coliform, hardness which classified as hard; and a limited quantity of water during the dry season. According to public perception, springs have good quality (85% of responden) and has a sufficient water quantity (99% of responden). There are indications of misperception because there is no synchronicity between what is perceived as a stimulus or a real object. Strategic management of water quality and quantity of water that can be done by the community to address issues of water quality and water quantity is an engineering and social (community) approach, both upstream and downstream

Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi http://cisral.unpad.ac.id

Download: