Abstrak RSS

Pengaruh Pemanfaatan Bekas Tambang Bawah Tanah Sebagai Objek Wisata Terhadap Aspek Lingkungan (Studi Kasus Lubang Mbah Suro Di Kota Sawahlunto)

Pengaruh Pemanfaatan Bekas Tambang Bawah Tanah Sebagai Objek Wisata Terhadap Aspek Lingkungan (Studi Kasus Lubang Mbah Suro Di Kota Sawahlunto)
Handoko Setiadji
Unpad
Indonesia
Unpad
, , , ,

Pemerintah Kota Sawahlunto telah berupaya mengatasi permasalahan sosial-ekonomi dan kerusakan ekologi akibat terhentinya aktifitas pertambangan dengan mengembangkan konsep wisata tambang. Kota Sawahlunto memiliki tapak penambangan berupa lubang dan lorong-lorong bawah tanah. Salah satunya tahun 2007. Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan bekas tambang bawah tanah “Lubang Mbah Suro” sebagai objek wisata di Kota Sawahlunto ditinjau dari aspek lingkungan setelah berjalan selama lima tahun. Metode penelitian yang digunakan adalah kombinasi antara metode kuantitatif dan kualitatif. Penelitian tentang pengaruh pemanfaatan Lubang Mbah Suro sebagai objek wisata dilakukan dengan metode gabungan dimana data kuantitatif dan kualitatif saling melengkapi. Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi dan penentuan strategi pengembangan Lubang Mbah Suro sebagai objek wisata menggunakan metode penelitian kualitatif sedangkan data kuantitatif digunakan sebagai pendukung penelitian. Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi pengembangan Lubang Mbah Suro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam skala ordinal pengaruh pemanfaatan Lubang Mbah Suro sebagai objek wisata terhadap aspek lingkungan secara umum adalah baik. Pengaruh baik ini terutama terhadap kondisi ekologis dan sosial budaya tetapi relatif sedikit pengaruhnya terhadap kondisi ekonomi. Identifikasi faktor internal utama yang mendukung pengembangan Lubang Mbah Suro adalah potensi daya tariknya yang tinggi sedangkan penghambat utamanya adalah biaya operasional dan pengembangannya yang tinggi. Faktor eksternal utama yang mendukung adalah prasarana dan sarana penunjang wisata sedangkan penghambat utamanya adalah kurang optimalnya biro-biro wisata dalam mengemas program wisata. Berdasarkan analisa tersebut, strategi utama untuk pengembangan objek wisata Lubang Mbah Suro adalah dengan pembenahan diri yaitu melakukan pengembangan terowongan dengan memanfaatkan kerjasama yang telah berjalan baik dan mengoptimalkan penyebaran media promosi pada setiap event wisata dan objek wisata di Kota Sawahlunto.

Sawahlunto government have worked to resolve the social, economic and ecological damage caused by the cessation of mining activities by developing the concept of mine tour. Sawahlunto have mining heritage, such as underground mine holes. One is the hole “Lubang Mbah Suro” has reopened a tourist attraction in 2007. The purpose of this study was to determine the effect of the use of the former underground mines “Lubang Mbah Suro” in Sawahlunto become a tourist attraction in terms of aspects of the environment after running for five years. The research method used is a combination of quantitative and qualitative. To determine the impact of utilization Lubang Mbah Suro as a tourist attraction made by combining quantitative and qualitative methods. Meanwhile, to identify factors that influence and determine the strategy for the development of Lubang Mbah Suro as a tourist attraction in Sawahlunto used qualitative research methods, while the quantitative data used to support the research. SWOT analysis is used to formulate development strategies Lubang Mbah Suro. In ordinal scale showed that the effect of utilization Lubang Mbah Suro as a tourist attraction to aspects of the environment in general is good, especially the effect of the ecological and socio-cultural conditions but relatively little effect on economic conditions. Identify the main internal factors that support the development of Lubang Mbah Suro is a high potential appeal and the main obstacle is the high cost. The main external factor that supports the infrastructure and support facilities for tourism and the main obstacle is the lack of travel agencies to make optimal travel program. So the main strategy for the development of Lubang Mbah Suro is to reform itself, namely the expansion of the tunnel by utilizing cooperation has been going well and optimize the deployment of promotions at every event tours and attractions in Sawahlunto.

Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi http://cisral.unpad.ac.id