Abstrak RSS

Efisiensi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Di Kota Sukabumi (Studi Kasus Di Kelurahan Baros Dan Kelurahan Nanggeleng)

Efisiensi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Di Kota Sukabumi (Studi Kasus Di Kelurahan Baros Dan Kelurahan Nanggeleng)
R. Eva Sofa Riana
Unpad
Indonesia
Unpad
, ,

Konsep pengelolaan sampah saat ini lebih ditekankan pada pengelolaan sampah pada sumbernya. Hal ini bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi pengelolaan sampah yang dilaksanakan di kelurahan yang telah dibangun TPST dan di kelurahan yang belum dibangun TPST oleh Pemda dan faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di lokasi penelitian. Penelitian dilakukan pada bulan September dan Oktober 2012 dengan menggunakan metode gabungan pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian di kelurahan Baros dan Nanggeleng. Pengelolaan sampah di Kelurahan Nanggeleng yang tidak dibangun TPST oleh pemda, memiliki keunggulan yaitu pemilahan dilakukan di sumber sampah dan penyimpanan sampah di TPS kurang dari 2 hari. Di Baros, pemilahan dilakukan pada seluruh timbulan sampah yang dihasilkan sedangkan di Nanggeleng hanya 38,5 % masyarakat yang melakukan pemilahan. Secara lingkungan, Baros lebih efisien karena dapat mengurangi timbulan sampah sampah sampai 30% sedangkan Nanggeleng hanya 11,8 %. Secara ekonomi dan sosial, Nanggeleng lebih efisien. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku pemilahan sampah oleh masyarakat di Nanggeleng adalah (1) pengetahuan (2) keberadaan tokoh masyarakat penggerak (3) ekonomi (adanya biaya dan keuntungan ekonomi dengan mengolah sampah), (4) ketersediaan alat pengolahan sampah dan jumlah tempat sampah yang disediakan (5) ketersediaan tempat pengolahan sampah(6) Ketersediaan tenaga pengelola sampah, dan (7) koordinasi antar lembaga. Ada tiga faktor yang berpengaruh terhadap perilaku pemilahan sampah di Baros yaitu pengetahuan, keberadaan tokoh masyarakat penggerak dan adanya keuntungan ekonomi dengan mengolah sampah.

In the current situation, the concept of waste management is more focused on the management of waste at the source. It aims to improve public health environmental quality and create the waste as a resources. This study aimed to determine which sub district is more efficient in managing waste from the aspects of environmental, economic and social in sub districts which have and have not built integrated waste treatment facility (TPST) by the local government, the pattern of waste management being implemented and the factors that affect community-based waste management Research is carried out by using a combined method approach of quantitative and qualitative approaches. Research location is in Nanggeleng and Baros sub districts. The periode of the research is from September until October 2012 The waste management in Nanggeleng, which has not built TPST by the local government, has more advantage where this area doing sorting at the source of waste and has good transport which kept the waste at TPS less than 2 days. In Baros, shorting has been done all waste generated while in Nanggeleng only 38.5% of the people who do the sorting. In the environment, Baros is more efficient because it can reduce waste by up to 30% and Nanggeleng can reduce only 11.8%. However, economically and socially Nanggeleng more efficient. Factors that influence the behavior of the community waste segregation in Nanggeleng are (1) knowledge (2) the existence of factors driving public figures (3) economic factors (the cost and economic benefits by processing waste), (4) the availability of waste processing equipment and factor of the number of bins provided in the home (5) the availability of places (6) energy availability factor of waste management and (7) factors inter-agency coordination. Only three factors that influence the behavior of the community waste segregation in Baros. There are knowledge, the existence of factors driving public figures and economic benefits by processing waste.

Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi http://cisral.unpad.ac.id