Abstrak RSS

Pemberdayaan Guru Sekolah Dasar Di Jakarta Selatan

Pemberdayaan Guru Sekolah Dasar Di Jakarta Selatan
Aan Rohanah
Unpad
Indonesia
Unpad
, , ,

Guru sekolah dasar di Jakarta Selatan dianggap belum mampu melaksanakan tugas secara maksimal, karena rendahnya kompetensi dan kinerjanya. sebagai buktinya adalah banyak guru yang belum menyelesaikan Pendidikan Tinggi (S1), nilai rata-rata peserta didik dari pelajaran yang masuk pada ujian nasional hanya mencapai nilai dibawah 70 dan cukup banyak peserta didik yang mengulang kelas, serta banyak peserta didik yang putus sekolah. Karena itu, penelitian ini mengkaji tentang bagaimana pemberdayaan guru sekolah dasar di Jakarta Selatan dengan menggunakan metode kualitatif yang data-datanya dikumpulkan melalui wawancara dan observasi terhadap key informan dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pemberdayaan guru sekolah dasar di Jakarta Selatan sudah menjadi agenda pembangunan pemeritah daerah. Pemberdayaan guru dilakukan berdasarkan 8 aspek yaitu memberikan kemampuan, kelancaran, konsultasi, kerjasama, bimbingan, dukungan, melaksanakan fungsi manajer, dan melakukan perubahan budaya sesuai dengan kualitas kompetensi dan kemampuan managerial kepala sekolah, serta upaya-upaya yang dilakukan dalam melakukan perubahan budaya. Pemberdayaan guru dengan 8 aspek tersebut yang dilakukan kepala sekolah yang berusia masih muda sudah cukup berhasil, tetapi pemberdayaan guru yang dilakukan kepala sekolah yang sudah berusia tua belum berhasil optimal, karena kapasitas yang dimiliki kurang memadai untuk menjadi kepala sekolah sehingga pemberdayaan melalui bimbingan tidak bisa dilakukan secara rutin, tidak bisa melakukan fungsi manajer dengan baik , dan program pemberdayaan guru yang dibuat kurang kreatif dan inovatif, sera tidak menjadi terobosan yang cepat dalam mewujudkan keberdayaannya. Lemahnya kemampuan menejmen yang dimiliki kepala sekolah berdampak pada lambannya perubahan budaya baik secara prilaku maupun sistem organisasi. Temuan baru dalam penelitian ini adalah keberhasilan pemberdayaan ditentukan oleh kapasitas orang yang memberikan pemberdayaan, program yang terarah dan berkelanjutan, anggaran yang memadai, serta komitmen orang yang menerima pemberdayaan untuk melakukan perubahan.

Elementary school teachers in South Jakarta are considered unable to perform their tasks optimally, due to their low competences and performances. The evidences are as follows: many teachers have not completed their undergraduate degrees (S1), the average scores of students from all subjects in the national examination are only below 70 and plenty of students are repeating grades, and many students are dropping out of school. Therefore, this study will examine how to empower Elementary School Teachers in South Jakarta, using qualitative methods from data collected through interviews and observation of the key informants, and literature study. The research showed that: Empowerment of Elementary School Teachers in South Jakarta is on the agenda of local government for regional development. Teacher empowerment has been conducted through eight aspects which are: provide the capability, smoothness, consultation, cooperation, guidance, support, carrying out managerial functions, and conduct cultural change in accordance with the capacity of the school. Empowering tachers with 8 aspects done by principals who are still relatively young were quite succsessful, but when the empowerment are done by relatively older school principals, it has not been as succsessful due to lack of capacity to adecuately performs the principal duties the way it should be. In those cases empowerment through the guidance cannot be done routinely, also those principals cannot perform the managerial function well, especially in creating programs to empower teachers to be more creative and innovatve, and programs are also not varied nor breakthrough in realizing the empowerment. Weak manajement skills possessed by principals are impacting the speed of cultural changes both in behavior and organizational systems. The new finding of this studi is that succsessful empowerment is determined by the capacity of the person providing empowerment, effectiveness of the programs, and targeted as well as sustained, sufficient budget, commitment from the person receiving the empowerment to make changes.

Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi http://cisral.unpad.ac.id