Abstrak RSS

Analisis Sebaran dan Faktor Risiko Stunting pada Balita di Kabupaten Purwakarta 2012

Analisis Sebaran dan Faktor Risiko Stunting pada Balita di Kabupaten Purwakarta 2012
Dedi Zaenal Arifin, Sri Yusnita Irdasari, Hadyana Sukandar
Unpad
Indonesia
Unpad
, , , ,

Masalah malnutrisi saat ini masih merupakan masalah besar di Indonesia. Malnutrisi termasuk stunting merupakan dampak dari berbagai faktor yang dihasilkan oleh lingkungan sosial ekonomi yang tidak menguntungkan seperti kesulitan mendapatkan makanan, pengangguran yang menyebabkan pendapatan yang tidak tetap sebagi pencari nafkah, keterbatasan akses terhadap pendidikan dan pelayanan kesehatan atau penyakit yang disebabkan kondisi lingkungan yang tidak bersih. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sebaran peenderita stunting dan faktor-faktor risiko untuk kejadian stunting pada anak-anak usia antara 6 sampai 59 bulan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan desain kasus kontrol di Kabupaten Purwakarta bulan Januari-Mei 2010. Kasus anak dengan stunting dan kontrol adalah anak-anak tanpa stunting. Data dikumpulkan dengan melakukan wawancara kepada ibu dari 50 anak-anak sebagai kasus dan 100 anak sebagai kontrol. Analisis kay kuadrat dilakukan untuk melihat hubungan paparan dan kejadian stunting. Regresi logistik dilakukan untuk mengidentifikasi model terbaik dari faktor yang menyebabkan stunting. Odds rasio dan interval kepercayaan 95% digunakan sebagai ukuran asosiasi. Berat badan saat lahir (OR 2.3 95% 1.17-4.711,) Asupan gizi balita (OR 2.6 95% 1.288-5.561, Pemberian ASI (OR 3.7 95% 1.740-7.940), Riwayat penyakit infeksi (OR 2,2 95% 1.126-4.612), Pengetahuan gizi ibu (OR 1.9 95% 0.996-3.991), Pendapatan keluarga (OR 1.3 95% 0.668-2.649), dan Jarak kelahiran (OR 2.3 95% 1.142-4.933). Hasil analisis multivariat faktor yang paling dominan adalah pemberian ASI (OR 3.1 95% 1.434-6.835). Disarankan agar peningkatan dalam pemberian ASI eksklusif bagi keluarga yang mempunyai bayi dan perbaikan kesejahteraan keluarga menjadi prioritas kebijakan Pemerintah Daerah.

Malnutrition is still a major problem in Indonesia. Malnutrition including stunting is the impact of various factors generated by the socio-economic environment is not favorable as difficulty getting food, unemployment causes income earner as a temporary, limited access to education and health care or disease caused by poor sanitation. The objective of the study was to identify spread of stunted children and the risk factors for stunting among children of age between 6 to 59 months. The study was based on community-based case control design in Purwakarta District January to May 2010. The cases were stunted children and controls were the children without stunting. Data was collected by interviewing those children’s mothers and measured length/height of 50 children as cases and 100 children as controls. Chi square was performed to identify exposure and disease relation and logistic regression analysis was performed to identify the best model of factors leading to stunting. Odds ratio and 95% confidence interval were used as a measure of association. Birth weight (OR 2.3 95% 1.17-4.711,) nutritional intake (OR 2.6 95% 1.288-5.561, breastfeeding (OR 3.7 95% 1.740-7.940), history of infectious disease (OR OR 2,2 95% 1.126-4.612), maternal nutrition knowledge (OR 1.9 95% 0996-3991), family income (OR 1.3 95% 0.668-2.649), and birth interval (OR 2,3 95% 1.142-4.933). In multivariate analysis various risk factors for stunting were family income (OR 3.1 95% 1.434-6.835). It is suggested that the increase in exclusive breastfeeding for families with babies and family welfare improvements should be a priority policy of the Local Government.

Download: .pdf