Abstrak RSS

Pengaruh Tuntutan Dan Nilai Wisatawan Terhadap Loyalitas Wisatawan Dan Citra Destinasi Wisata Serta Dampaknya Kepada Pangsa Wisatawan Mancanegara Di Provinsi Aceh

Pengaruh Tuntutan Dan Nilai Wisatawan Terhadap Loyalitas Wisatawan Dan Citra Destinasi Wisata Serta Dampaknya Kepada Pangsa Wisatawan Mancanegara Di Provinsi Aceh
Syafruddin Chan
Unpad
Indonesia
Unpad
, , , , , ,

Sebagai negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia, Indonesia dikaruniai Tuhan YME berbagai macam ekosistem pesisir dan laut (seperti pantai berpasir, goa, laguna, estuaria, hutan mangrove, padang lamun, rumput laut, dan terumbu karang) yang paling indah dan relatif masih ’perawan’ (pristine, unspoiled). Diantara sepuluh ekosistem terumbu karang terindah dan terbaik di dunia, enam berada di tanah air yakni Raja Ampat di Papua Barat, Wakatobi di Sulawesi Tenggara, Taka Bone Rate di Sulawesi Selatan, Bunaken di Sulawesi Tenggara, Karimun Jawa di Jawa Tengah, dan Pulau Weh di Aceh (WTO, 2000). Konflik perkepanjangan, gempa bumi serta Tsunami menghancurkan perekonomian masyarakat Aceh, dan Aceh telah menjadi salah satu provinsi termiskin di Indonesia (World Bank, 2008). Untuk membantu pemulihan ekonomi nya, Aceh memerlukan alternatif baru sebagai pendorong akselerasi pertumbuhan ekonominya yang tidak menghabiskan sumberdaya alam yang terbatas yaitu pariwisata yang dipandang paling siap dengan Daerah Tujuan Wisata (DTW) Pulau Weh sebagai andalannya. Kecenderungan peningkatan kunjungan wisatawan ke berbagai destinasi wisata di seluruh dunia tidak berlaku di Pulau Weh. Terbukti, selain jumlah kedatangan wisatawan asing stagnant dari waktu ke waktu, dalam hal pangsa pelanggan, share of wallet mereka yang dibelanjakan didestinasi wisata ini juga masih rendah. Beberapa variabel yang diduga menjadi penyebabnya adalah belum loyalnya wisatawan (tourist loyalty) segmen backpaker terhadap destinasi wisata Pulau Weh, belum mampunya destinasi wisata ini mengusung citra yang kuat sebagai daerah tujuan wisata diving dan snorkeling belum terpenuhinya tuntutan pelanggan dan masih inferior nya value yang dideliver kepada wisatawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti pangsa wisatawan internasional di destinasi wisata bahari, dengan produk unggulannya diving dan snorkling di Aceh dan pengaruh variabel-variabel lain terhadap pangsa wisatawan ini. Data untuk penelitian ini berasal dari survei di lapangan, dengan menggunakan kuesioner dan wawancara kepada wisatawan. Struktural Equation Model (SEM) digunakan untuk menguji hipotesis tersebut. Responden diambil dari empat (4) lokasi wisata paling banyak didiami wisatawan yaitu Iboih, Sumur Tiga, Gapang dan Kota. Hasil analisis menunjukkan bahwa semua variabel, kecuali nilai wisatawan, berpengaruh secara signifikan terhadap pangsa wisatawan. Untuk meningkatkan pangsa wisatawan asing di Aceh beberapa hal yang krusial yang harus dilakukan seperti penyediaan fasilitas gymnasium, memberikan beragam pilihan ukuran tangki oksigen, serta penyediaan beberapa nitrox station untuk perlengkapan diving. Beberapa temuan ini juga telah dilakukan konfirmasi dengan responden lain seperti pemilik hotel dan diving shop.Keterbatasan dari disertasi ini tidak mempunyai sumber informasi lain yang cukup, karena, tidak banyak data sekunder yang tersedia termasuk dari survei sebelumnya, kecuali hasil penelitian Aceh Institute, yang dapat dijadikan sebagai rujukan.

As a maritime nation and the world’s largest archipelago, Indonesia is endowed God Almighty wide range of coastal and marine ecosystems (such as sandy beaches, caves, lagoons, estuaries, mangroves, seagrass, seaweed, and coral reefs) are the most beautiful and relatively still ‘ virgin ‘(pristine, unspoiled). Among the ten most beautiful coral reefs and the best in the world, six are in located at Raja Ampat in West Papua, Wakatobi in Southeast Sulawesi, Taka Bone Rate in South Sulawesi, Bunaken in Southeast Sulawesi, Karimun Java in Central Java, and Pulau Weh in Aceh (WTO, 2000). The linger conflict, together with earthquake and tsunami destroyed the economy of Aceh and Aceh has become one of the poorest provinces in Indonesia (World Bank, 2008). To aid its recovery, Aceh need a new alternative as a driver to accelerate economic growth that does not spend its limited natural resource. The most readily sector is tourism with Pulau weh as its flagship.The increasing trend in tourist arrivals to the tourist destination in all over the world is not applicable in Pulau Weh. Evidently, in addition to the number of foreign tourist arrivals were stagnant from time to time, in terms of customer share their sahre of wallet is also still low. The purpose of this research is to examine international tourist share in marine tourism, especially diving and snorkling, in Aceh Indonesia and how other variables such as tourist loyalty, destination image, tourist requirement and tourist value affect the tourist share.The data for this study come from survey in the field, by using questioners and interview, not only to tourists but also to other stakeholder such hotel owner, government officials, international NGO officers and other related parties. Structural Equation Model (SEM) is used to test the hypotesis. Respondents were drawn from four (4) locations most tourist concentrated in Iboih, Sumur Tiga, Kota and Gapang. The analysis showed that all variables, except the tourist value, significantly affect the share of tourists. To increase the share of foreign tourists in Aceh, there are few crucial things to do such as the provision of gymnasium facilities, providing a wide selection of sizes of oxygen tank, as well as providing some nitrox station for diving equipment. Some of these findings have also been confirmed by other respondents such as the owner of the hotel and diving shop. The limitation of this dissertation does not have enough other sources of information, because, not many secondary data available including those from the previous survey except the results of the study done by Aceh Institute, which can be used as a reference.

Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi http://cisral.unpad.ac.id