Abstrak RSS

Pengaruh Alih Fungsi Rumah Terhadap Willingness To Pay Retribusi Sampah Dan Pengelolaan Sampah Di Kota Bandung (Studi Kasus Kelurahan Ciateul, Kecamatan Regol)

Pengaruh Alih Fungsi Rumah Terhadap Willingness To Pay Retribusi Sampah Dan Pengelolaan Sampah Di Kota Bandung (Studi Kasus Kelurahan Ciateul, Kecamatan Regol)
Lia Yuliati
Unpad
Indonesia
Unpad
,

Alihfungsi rumah menjadi tempat komersil di Kota Bandung tidak dapat dipisahkan dari sampah yang dihasilkan dari kegiatan komersil tersebut. Hal ini berkaitan pula dengan kesediaan membayar retribusi sampah lebih tinggi bagi masyarakat yang mengalihkan fungsi rumahnya menjadi tempat komersil, karena secara langsung alih fungsi rumah dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di Kelurahan Ciateul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh alih fungsi rumah menjadi tempat komersil terhadap peningkatan volume sampah, mengetahui berapa besar keinginan membayar (willingness to pay) retribusi sampah kepala keluarga yang mengalihkan fungsi rumahnya menjadi tempat komersil dan kepala keluarga yang hanya menggunakan rumahnya sebagai tempat tinggal saja, mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap willingness to pay pengelolaan sampah dan mengetahui sistem pengelolaan sampah yang ideal di Kelurahan Ciateul. Metode yang digunakan untuk mendapatkan nilai keinginan membayar adalah metode Contingent Valuation Method. Teknik pengambilan sampel menggunakan quota sampling pada kepala keluarga di wilayah Kelurahan Ciateul. Hasil penelitian menunjukan bahwa alih fungsi rumah tinggal menjadi tempat komersil mempengaruhi peningkatan volume sampah. Sebagian besar kepala keluarga di Kelurahan Ciateul (89,58%) mempunyai keinginan membayar retribusi sampah, WTP rata-rata sebesar Rp. 23.125,00/bulan bagi kepala keluarga yang mengalihkan fungsi rumahnya dan rata-rata sebesar Rp. 7.812,25/bulan bagi kepala keluarga yang tidak mengalihkan fungsi rumahnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan membayar retribusi sampah kepala keluarga di Kelurahan Ciateul adalah umur, tingkat pendapatan, volume sampah yang dihasilkan, lama beraktivitas komersil, tingkat kepuasan pelayanan pengelolaan persampahan dan penggunaan rumah yang beralihfungsi menjadi tempat komersil. Sistem pengelolaan sampah di Kelurahan Ciateul selama ini dari proses pengambilan sampah ke sumber sampah sampai dengan pengangkutan ke TPS di kelola oleh RT/ RW setempat dan untuk pengambilan retribusinya dengan cara menghimpun dana dari masyarakat yang ditarik tiap bulannya oleh petugas kebersihan. Masyarakat Kelurahan Ciateul sudah merasa puas dengan sistem pengelolaan sampah tersebut, tetapi perlu dilakukan penyempurnaan dari pihak pemerintah dan pengelola. Masyarakat pun harus dilibatkan dalam program pengelolaan sampah di lingkungannya, seperti melakukan pemilahan sampah dari tingkat rumah tangga.

Transfer function into a commercial house in Bandung can not be separated from the waste generated from these commercial activities. It is also related to the willingness to pay higher garbage fees for the people who turned her home into a commercial function, because it is directly over the functions of a home can increase the income of the people in the village Ciateul. This study aimed to determine the effect of the transfer of functions into a commercially to increase the volume of waste, the desire to know how much to pay (willingness to pay) heads of household waste levy transfer functions into a commercial house and heads of household who only uses his home as a residence only, determine the factors that influence the willingness to pay waste management and knowing the ideal waste management system in the Village Ciateul. The method used to obtain the value of willingness to pay is a method of Contingent Valuation Method. Sampling technique using a quota sampling on households in the region Ciateul Village. The results showed that the transfer function of the residence into a commercial influencing the increased volume of waste. Most of the heads of households in the village Ciateul (89.58%) have the desire to pay garbage fees, the average WTP of Rp. 23,125.00 / month for the heads of families who transfer function of his house and an average of Rp. 7812.25 / month for families who do not transfer his functions. Factors that influence the willingness to pay garbage fees Ciateul family heads in the village are age, income level, the volume of waste generated, the old commercial activity, satisfaction levels of waste management services and the use of a house converted into commercial space. Waste management system in the Village Ciateul far from decision to source waste bins to transport to the polling station is managed by the RT / RW and for making local retribution by way of collecting funds from the people who collected each month by the janitor. Village Community Ciateul been satisfied with the waste management system, but necessary to improve from the government and management. The community should be involved in the waste management program in the environment, such as sorting waste from the household level.

Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi http://cisral.unpad.ac.id