Abstrak RSS

Apakah Aktivitas Pemberdayaan Masyarakat Mempengaruhi Kualitas Hidup Masyarakat di Kabupaten Bangka dan Belitung Timur, Indonesia?

Apakah Aktivitas Pemberdayaan Masyarakat Mempengaruhi Kualitas Hidup Masyarakat di Kabupaten Bangka dan Belitung Timur, Indonesia?
Nora Sukma Dewi
Unpad
Indonesia
Unpad
, , , , ,

Penilaian kualitas hidup masyarakat dan pemahaman tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya memiliki implikasi penting bagi intervensi di bidang kesehatan. Hal tersebut bertujuan untuk memperbaiki outcome kesehatan di masa akan datang. Kualitas hidup terbukti dipengaruhi oleh karakteristik sosio-demography dan faktor kepemilikan asuransi kesehatan. Indonesia belum memiliki sistem jaminan sosial secara nasional (universal coverage) hingga saat ini. Di sisi lain aktivitas pemberdayaan masyarakat Indonesia di bidang kesehatan sangat aktif, tetapi studi tentang dampak positif dari aktivitas pemberdayaan masyarakat ini masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan menjelaskan pengaruh dari aktivitas pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan terhadap kualitas hidup masyarakat. Tujuan lain dari penelitian ini adalah memaparkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas hidup masyarakat. Sebanyak 827 masyarakat di Kabupaten Bangka dan Kabupaten Belitung Timur menjadi subjek dalam penelitian ini. Penelitian dilakukan pada Bulan Maret dan April 2013 dengan menggunakan WHOQOL-BREF and sosio-demography kuesioner. Analisis data menggunakan program statistik EZR dengan p-value=0.05 untuk semua uji statistik. Dari 827 responden yang dipilih secara random dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, 824 responden menjawab kuesioner dengan lengkap. Partisipasi responden ini mencapai reponse rate sebesar 99.6%. Hasil penelitian menunjukkan kategori umur, penyakit kronik, tingkat pendidikan, pekerjaan, faktor asuransi kesehatan dan partisipasi dalam aktivitas pemberdayaan masyarakat (Posyandu Balita, Posyandu Usila dan Desa Siaga) memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas hidup masyarakat. Kategori umur, tingkat pendidikan, tipe asuransi kesehatan, pekerjaan, penyakit kronik, partisipasi dalam aktivitas pemberdayaan masyarakat dibuktikan sebagai faktor yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas hidup masyarakat.

The measurement and revealing factors influencing quality of life (QOL) could have important implication for future interventions intended to improve health outcome. QOL has been proven affected by socio-demographic characteristics and health insurance. Even though Indonesia does not have universal social security system, community empowerment activities supported by local government in health field are very active. However, number of studies measuring health benefits of community empowerment participation is very limited. Here we want to clarify the influence of these community empowerment activities on the people’s QOL and to determine other factors that might relate to the QOL focusing on community empowerment factor. Survey was conducted in a sample of 827 people from Bangka and East Belitung Districts in March and April 2013 using two questionnaires: WHOQOL-BREF and socio-demographic questionnaires. Collected data were analyzed with statistic software (EZR) and the significant level for all statistical tests was set at 0.05. From 827 eligible respondents selected randomly, 824 participated and completed answer questions, reaching 99.6% of response rate. Results showed that age group, chronic diseases, education level, occupation, health insurance and community empowerment participation (under 5 year old POSYANDU, elderly POSYANDU dan DESA SIAGA) have influenced QOL significantly. As expected before, subjects who were participation in community empowerment activities had higher overall QOL and general health scores. Age category, educational level, health insurance types, occupation, chronic diseases, satisfaction of DESA SIAGA participation were found out as factors influencing overall QOL significantly.

Download: .pdf