Abstrak RSS

Skor Gejala Klinis Dan Hasil Pemeriksaan Laboratorium Sebagai Faktor Resiko Perdarahan Intrakranial Spontan Pada Bayi Clinical Symptoms And Laboratory Result Score As Risk Factors Of Spontaneous Intracranial Hemorrhage On Baby

Skor Gejala Klinis Dan Hasil Pemeriksaan Laboratorium Sebagai Faktor Resiko Perdarahan Intrakranial Spontan Pada Bayi Clinical Symptoms And Laboratory Result Score As Risk Factors Of Spontaneous Intracranial Hemorrhage On Baby
Mitsu D. P. Sijabat, M. Zafrullah Arifin
Unpad
Indonesia
Unpad
, , , , , , ,

Perdarahan Intrakranial Spontan Pada Bayi Mengalami Peningkatan Jumlah Di Negara Berkembang Seperti Indonesia Yang Mengakibatkan Penundaan Dalam Penanganan Yang Lebih Baik Karena Terbatasnya Dana Yang Tidak Meratanya Penyediaan Ct-scan Untuk Dapat Menegakan Diagnosa Dan Penanganan Selanjutnya. Hal Ini Tentu Memerlukan Suatu Modalitas Untuk Bisa Memilah Pasien Yang Memerlukan Pemeriksaan Dengan Ct-scan. Tujuan Penelitian Ini Adalah Menentukan Prediksi Terjadinya Perdarahan Intrakranial Spontan Pada Bayi Berdasarkan Gejala Klinis Dan Hasil Pemeriksaan Laboratorium Berdasarkan Sistem Skoring Sederhana Dengan Menggabungkan Faktor-faktor Tersebut. Karakteristik Klinis Dan Hasil Pemeriksaan Laboratorium Serta Ct-scan 62 Pasien Dimasukkan Dalam Penelitian Observasional Dan Retrospektif Ini. Setelah Memalui Analisis Univariabel, Bivariabel, Dan Multivariabel, Faktor Resiko Terjadi Perdarahan Intrakranial Spontan Pada Bayi Dapat Ditentukan, Kemudian Dilakukan Kuantifikasi Sehingga Menghasilkan Sistem Skor Sederhana. Hasil Penelitian Menunjukan Bahwa Perdarahan Subdural Merupakan Jenis Perdarahan Yang Paling Sering Terjadi Dan Gejala Klinis Lebih Dominan Sebagai Faktor Resiko Perdarahan Inrakranial Spontan Jenis Perdarahan Subdural Pada Bayi Yang Dideteksi Dengan Menggunakan Ct-scan Dengan Nilai Prediksi 1,817 Denagn Nilai P=0,019 Dan Analisis Keeratan Menunjukkan Bahwa Nilai Rasio Prevalens (Rp) Sebesar 6,15 Yang Menunjukan Bahwa Subjek Penelitian Dengan Skor Klinis >2 Memiliki Resiko Terjadi Perdarahan Spontan Intrakranial 6 Kali Lebih Besar Dibandingkan Dengan Subjek Penelitian Dengan Skor Klinis . 2 Yaitu Subjek Yang Memiliki 2 Faktor Resiko Atau Kurang Dari Gejala Klinis. Skoring Sederhana Ini Hendaknya Dapat Dipakai Untuk Memilah Pasien Oleh Tenaga Ahli Dan Keluarga Pasien Untuk Dilakukan Pemeriksaan Dini Dengan Ct-scan.

Spontaneous intracranial bleeding in babies has increased the number of developing countries like Indonesia resulted in a better handling of delays due to limited funding and unequal provision of CT-scan in order to establish the diagnosis and subsequent treatment. This certainly requires a modality to be able to sort out patients who require examination with CT-scan. The purpose of this study was to determine the prediction of spontaneous intracranial hemorrhage in infant based on clinical findings and laboratory results based on a simple scoring system combining these factors. Clinical characteristic and laboratory results and CT-scan of 62 patients included in this retrospective observational study. After univariate analysis, bivariate, and multivariate, predictors of the occurrence of spontaneous intracranial hemorrhage in babies can be determined, then performed the quantification simple scoring system. The result showed that the subdural hemorrhage is the most common type of bleeding occurs and the clinical symptoms are dominat as risk factors of spontaneous intracranial hemorrhage with subdural hemorrhage type in infants were detected by using CT-scan with the prdicted value 1,817 with p = 0.019 and closenes analysis showed that values prevalence ratio (RP) of 6.15 which indicates that the subject of research with clinical score > 2 has risk of spontaneous intracranial hemorrhage 6 times larger than the research subjects with a clinical score . 2 that is a subject that 2 or fewer risk factors of clinical symptoms. This simple scoring should be used to sort patients by experts and families af patients to undertake an early examination with CT-scan.