Abstrak RSS

Sistem Sapaan Bahasa Sunda Dalam Roman Mantri Jero: Kejadian Pragmatik

Sistem Sapaan Bahasa Sunda Dalam Roman Mantri Jero: Kejadian Pragmatik
Asri Soraya
Unpad
Indonesia
Unpad
, , , ,

Penelitian ini mengkaji hubungan antara bentuk sapaan dengan skala-skala pragmatik dan fungsi-fungsi tindak tutur yang memengaruhinya. Sesuai dengan masalah, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan mengkaji (1) jenis-jenis bentuk sapaan bahasa Sunda, (2) skala-skala kesopansantunan yang memengaruhi penggunaan bentuk sapaan, dan (3) fungsi-fungsi tindak tutur yang memengaruhi penggunaan bentuk sapaan. Teori yang digunakan bersifat eklektis. Untuk mengkaji jenis bentuk sapaan memanfaatkan teori Coolsma (1904), Ardiwinata (1917), Adiwidjaja (1951), Kats & Soeriadiradja (1927), Wirakusumah dkk. (1982), dan Djajasudarma dkk. (1994). Sebagai imbangan, dipertimbangkan pula teori dari Kridalaksana (1992), Kridalaksana (2007), dan Swann et al. (2004). Teori skala kesopansantunan diambil dari Leech (1983) dan Brown & Levinson (1987). Teori klasifikasi fungsi-fungsi tindak tutur diambil dari Searle (1987) dan Yule (1998). Metode yang digunakan adalah metode kualitatif-deskriptif. Metode Kajian yang digunakan adalah padan pragmatik. Penelitian ini menggunakan roman Mantri Jero sebagai sumber data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk sapaan yang ditemukan dalam roman Mantri Jero berjumlah 72 data meliputi 49 nomina, 14 pronomina persona, dan 9 gabungan bentuk sapaan. Skala-skala kesopansantunan yang memengaruhi penggunaan bentuk sapaan roman Mantri Jero berupa jarak sosial: usia, gender, latar belakang sosiokultural, derajat keakraban, dan status sosial: superior dan inferior. Fungsi-fungsi tindak tutur yang memengaruhi penggunaan bentuk sapaan sesuai dengan stratifikasi sosial partisipan para penutur dalam roman Mantri Jero meliputi lima fungsi, yaitu (1) asertif, mengemukakan pendapat dan mengusulkan, (2) direktif, memerintah, memberikan nasihat/anjuran, meminta informasi, dan meminta saran, (3) komisif, menyatakan ancaman dan menjanjikan, (4) ekspresif, menyatakan kesedihan, kegembiraan, kebencian, dan kekesalan, (5) representatif, menyatakan penegasan.

This research studies of relationship between the address forms with the pragmatic scales and the speech act functions that influence it. Related to the problems, this research intended to describe and analyze (1) kinds of Sundanese address forms, (2) the politeness scales that influence the using of address forms, and (3) the speech act functions that influence the using of address forms. The theoretical framework used in this research is eclectic. To analyze the kinds of address forms, it used the theories of Coolsma (1904), Ardiwinata (1917), Adiwidjaja (1951), Kats & Soeriadiradja (1927), Wirakusumah et al. (1982), and Djajasudarma et al. (1994). As a balance, it is also considered the theories of Kridalaksana (1992), Kridalaksana (2007), and Swann et al. (2004). The politeness scales theories are taken from Leech (1983) and Brown & Levinson (1987). The speech act function theories are taken from Searle (1987) and Yule (1998). This research used qualitative-descriptive method. The analyzing method based on pragmatics equivalent. This research used romance of Mantri Jero as the source of the data. The result of this research showed that the address forms found in romance of Mantri Jero came to 72 datas included 49 nouns, 14 personal pronouns, and 9 compounds of address forms. The politeness scales that influenced the using of address forms in romance of Mantri Jero were social range; age, gender, sociocultural background, intimacy level, and social status; superior and inferior. The functions of speech act that were influenced the using of address forms were compatible with the social-participant stratification of the speakers in romance of Mantri Jero which consisted of five functions, such as (1) assertive, to express opinion and to suggest, (2) directive, to command, to suggest, to ask information, and to ask advice, (3) commissive, to express threat and to promise, (4) expressive, to express sadness, happiness, hatred, and pique, (5) representative, to express confirmation.

Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi http://cisral.unpad.ac.id