Abstrak RSS

Analisis Ekonomi Kawasan Kenservasi Laut

Analisis Ekonomi Kawasan Kenservasi Laut
Dr. Suzy Anna, M.Si
Unpad
Indonesia
Unpad
, , , , , , , , , , , , , , ,

Kawasan Konservasi Laut (KKL) merupakan kebijakan berbasis Command And Control (CAC) yang menjadi “buzz word” pengelolaan sumber daya pesisir dan laut sejak tahun 90’an. Namun demikian kebijakan KKL ini seringkali mengundang kontroversi, terutama berkaitan dengan kegiatan penangkapan ikan oleh nelayan. Sebagian nelayan beranggapan bahwa penetapan KKL akan berdampak terhadap menurunnya pendapatan mereka, karena tertutupnya sebagian fishing ground mereka. Bagaimanapun juga, penggunaan instrument KKL sebagai alat pengelolaan sumber daya perikanan semakin menarik perhatian baik dari sisi literatur maupun dalam aplikasinya di lapangan. Sebagai justifikasi, penetapan kebijakan KKL untuk pengelolaan kawasan pesisir membutuhkan analisis yang komprehensif, yang salah satunya adalah analisis optimisasi dan dampak sosial KKL terhadap perikanan tangkap. Paper ini bertujuan untuk memahami issue di atas dengan melakukan analisis optimisasi untuk melihat dampak sosioekonomi KKL terhadap perikanan tangkap di pesisir Pulau Seribu dengan menggunakan model bioekonomi.

A “buzzword” of Marine Protected Area as an instrument for fisheries management has received considerable attention recently. Nevertheless, controversy sometimes arises with regard to the impact of MPA on socioeconomic aspects of fishermen. One argues that MPA could reduce the revenue that could have been generated by the fishermen. Other, however, argue that MPA is one of the most effective measures to curb overfishing in fisheries. This papers will expose the MPA model using optimization analysis and seek its impact on the socioeconomics of fishermen using a bioeconomic framework.

Download: pdf