Abstrak RSS

Laporan Akhir Penelitian Toksisitas, Keamanan Terhadap Jasad Bukan Sasaran, Dan Kompatibilitas Formulasi Insektisida Ekstrak Daun Dan Ranting Aglaia Odorata Dengan Pengendalian Hayati

Laporan Akhir Penelitian Toksisitas, Keamanan Terhadap Jasad Bukan Sasaran, Dan Kompatibilitas Formulasi Insektisida Ekstrak Daun Dan Ranting Aglaia Odorata Dengan Pengendalian Hayati
Dr. Danar Dono, Dr. Wahyu Darajat Natawigena, Vira Kusuma Dewi, SP, Ichsan Nurul Bari, SP
Universitas Padjadjaran, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran
, , , , ,

Ekstrak aktif tumbuhan Aglaia odorata efektif terhadap larva beberapa spesies serangga hama. Namun, perancangan dan potensi formulasinya belum pernah diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk 1) membuat formulasi emulsifiable concentrate (EC) danwettable powder (WP) insektisida botani dari tumbuhan A. odorata, 2) mempelajari aktivitas insektisida ekstrak A. Odorata yang telah dicampur senyawa/ekstrak ekstrak biji wijen yang diharapkan memiliki pengaruh sinergis, 3) mengevaluasi toksisitas formulasi insektisida ekstrak daun dan ranting A. odorata terhadap parasitoid serangga hama, dan 4) mengevaluasi toksisitas formulasi insektisida ekstrak daun dan ranting A. odorata terhadap predator serangga. Ranting A. odorata diperoleh dari daerah sekitar Bandung. Ekstrak metanol dan fraksi aktif ekstrak ranting A. odorata serta fraksi-fraksi lainnya disiapkan dengan metode yang dikemukakan oleh Nugroho et al. (1999). Ranting dikering-udarakan kemudian dipotong kecil-kecil selanjutnya diblender. Serbuk ranting diekstrak 3 kali denganmetanol. Ekstrak disaring dan pelarutnya diuapkan dengan rotary evaporator pada suhu50 O C dan tekanan rendah sehingga diperoleh ekstrak kasar pekat yang selanjutnya dipartisi dalam sistem pelarut etil asetat-air. Fase air dibilas 3 kali dengan etil asetat, kemudian hasilbilasan disatukan dan diuapkan pelarutnya sehingga diperoleh fase etil asetat pekat. Fase etilasetat pekat ini yang digunakan untuk pembuatan formulasi insektisida dan untuk pengujianselanjutnya. Pengujian toksisitas terhadap Crocidolomia pavonana dilakukan dengan metode perlakuan daun makanan. Pengujian toksisitas terhadap parasitoid Trichogramma dilakukandengan metode penyemprotan pias telur Corsira cepalonica terparasit Trichogramma denganmenggunakan semprotan tangan. Pengujian toksisitas terhadap predator Menochillussexmaculatus dilakukan dengan metode film kering dalam tabung reaksi berdiameter 3 cm dan panjang 15 cm. Konsentrasi bahan aktif ekstrak yang diaplikasikan yaitu 1%. Formulasi ekstrak A. odorata yang berhasil dibuat yaitu 15 EC, 15 EC + Sin. (Sin = sinergis ekstrak biji wijen), 15 WP, dan 10 WP + Sin. Formulasi EC dan WP fraksi etilasetat ekstrak daun dan ranting A. odorata baik yang ditambahkan minyak biji wijen(Sesamun indicum) mempunyai stabilitas formulasi yang cukup baik. Formulasi EC dan WP fraksi etil asetat ekstrak daun dan ranting A. odorata efektif terhadap larva C.pavonana tetapi relatif aman terhadap parasitoid telur Trichogramma spp. dan predatorMenochillus sexmaculatus dibanding insektisida sintetik berbahan aktif profenofos. Kemunculan imago parasitoid pada perlakuan ekstrak mencapai 70% dengan lama hidupkoloni mencapai 14 hari dengan diberi makan madu, sedangkan pada perlakuan insektisidasintetis berbahan aktif profenofos parasitoid tidak dapat berkembang menjadi imago. Oleh karena itu formulasi ekstrak daun dan ranting A. odorata mempunyai harapan yang baik sebagai komponen pengendalian C. pavonana yang ramah lingkungan.

Active extract of Aglaia odorata plant is effective to some pest insect species larvae. But, formulation design and its potential have never been tested. This research was conducted 1) to make emulsifiable concentrate (EC) and wettable powder (WP) formulation from leaf and twig of A. odorata plant, 2) to study insecticidal activity of extract A. Odorata which have been mix with other compound from other plant extract which was expected have snergist influence, 3) to evaluate the effect of extract formulation on emergence and longevity of insect parasitoid, Trichogramma spp., and 4) to study toxicity the extract formulation on Menochillus sexmaculatus, a generalist predator in the same ecosystem. A. odorata obtained from around Bandung. active Methanol extract and faction of leaf and twig extract of A. odorata was prepared with method explained by Nugroho et al. (1999). Leaf and twig A. odorata was dried-air then was sawed up after diblender. Leaf and twig powder was extracted 3 times with methanol. The extract was filtered and the solvent was evaporated with rotary evaporator at temperature 50oC and low pressure. Crude extract ware be partition in ethyl acetate-water. Water phase was rinsed 3 times with ethyl acetate, then the result of rinsed evaporated to obtain condensed ethyl acetate phase. This condensed ethyl acetate phase was used for making formulation of insecticide and examination. Toxicity Examination of formulation to Crocidolomia pavonana was done with dipping method of food leaf in solution of extract formulation. Examination of toxicity to parasitoid Trichogramma was done with spraying method of pias contained with eggs of Corsira cepalonica parasitized by Trichogramma. Examination of toxicity of formulation on predator Menochillus sexmaculatus was done with dry film method in test tube. Active ingredient of formulation was be application at concentration of 1%. Formulation of A. odorata extract which was made 15 EC, 15 EC + Syn-. (Syn =sesame seed (Sesamun indicum) extract as synergist), 15 WP, and 10 WP + Syn-. EC and WP formulation of leaf and twig extract of A. odorata had good formulation stability. EC and WP formulation of leaf and twig extract of A. odorata was effective to C. Pavonana larvae but relatively no effect on emergence and longevity of Trichogramma spp. compared to prophenophos, synthetic insecticide. Emergence of adult parasitoid at treatment of extract formulation was 70% with longevity of adult parasitoid colony was 14 days feed with honey, while at prophenophos insecticide treatment, the parasitoid could not emergence into adult. Besides, The A. odorata insecticide formulation more safe on predator Menochillus sexmaculatus compared with synthetic insecticide prophenophos. Therefore, EC and WP formulation of leaf and twig extract of A. odorata had a good opportunity to control cabbage crop caterpillar C. pavonana.

Download: .Full Papers