Abstrak RSS

Laporan Akhir Penelitian Hibah Produk Perlindungan Tanaman (Program Hibah Kompetisi A3 Tahun 2007) Pengembangan Formulasi Insektisida Botani Barringtonia Asiatica (L.) Kurz. (Lecythidaceae) Untuk Pengendalian Crocidolomia Pavonana F.

Laporan Akhir Penelitian Hibah Produk Perlindungan Tanaman (Program Hibah Kompetisi A3 Tahun 2007) Pengembangan Formulasi Insektisida Botani Barringtonia Asiatica (L.) Kurz. (Lecythidaceae) Untuk Pengendalian Crocidolomia Pavonana F.
Dr. Danar Dono Ir., MSi., Syarif Hidayat, Ir., MP.
Universitas Padjadjaran, Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Jurusan Hama Dan Penyakit Tumbuhan
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Jurusan Hama Dan Penyakit Tumbuhan
, , , ,

Crocidolomia pavonana (Lepidoptera: Pyralidae) merupakan salah satu hama penting tanaman famili Brassicaceae di Indonesia. Salah satu tumbuhan yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai alternatif pengendali adalahBarringtonia asiatica (Lecythidae). Selain itu, Trichogramma (Hymenoptera: Trichgrammatidae) juga berpotensi sebagai alternatif pengendali lainnya.Penelitian dilakukan untuk membuat formulasi ekstrak biji B. asiatica sebagai sumber insektisida botani dan studi pengaruhnya terhadap agens pengendali biologi baru dalam pengendalian serangga C. pavonana. Secara umum, penelitian meliputi (1) ekstraksi senyawa insektisida dari tanaman B. asiatica serta pembuatan/pengembangan formulasi Liquid (L) dan Wettable Powder (WP) (2) evaluasi bioaktivitas terhadap hama (3) evaluasi keamanan formulasi ekstrak B. asiatica terhadap Trichogramma serta tanaman budidaya; (4) mengevaluasi aktivitas residu formulasi fraksi aktif terhadap C. pavonana; (5) mengevaluasi pengaruh umur simpan terhadap aktivitas formulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak biji B. asiatica efektif terhadap larva C. pavonana dengan LC50 0,14%, menghambat aktivitas makan dan menurunkan efisiensi pemanfaatan makanan oleh larva C. pavonana. Ekstak juga menunda pembentukan telur, menurunkan reproduksi, serta memperpendek umur imago C. pavonana. Formulasi 30L dan 30WP cukup stabil baik yang tidak atau yang ditambahkan sinergis minyak biji wijen (Sesamun indicum) komersial. Walaupun efektif terhadap larva C. pavonana, namun terdapat kecenderungan penurunan aktivitas formulasi ekstrak terutama untuk formulasi L setelah disimpan 175 hari. Secara umum formulasi ekstrak biji B. asiatica dapat dikembangkan menjadi insektisida yang baik untuk diterapkan dalampengendalian C. pavonana yang aman terhadap parasitoid Trichogramma dan aman terhadap tanaman kubis-kubisan (Brassicaceae).

Download: .Full Papers