Abstrak RSS

Road Map Pengembangan Komoditas Unggulan Kabupaten Bandung Kentang

Road Map Pengembangan Komoditas Unggulan Kabupaten Bandung Kentang
Dr. Ronnie S. Natawidjaja (Ketua Tim), Dede Mahmiludin, Ir., MS., Gema Wibawa, SP., Andri Rakhmansyah, SP.
Universitas Padjadjaran, Kerjasama Dinas Pertanian Kabupaten Bandung dengan Pusat Kajian Kebijakan Pertanian dan Agribisnis Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Kerjasama Dinas Pertanian Kabupaten Bandung dengan Pusat Kajian Kebijakan Pertanian dan Agribisnis Universitas Padjadjaran
,

Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan tanaman semusim yang berbentuk semak, termasuk Divisi Spermatophyta, Subdivisi Angiospermae, Kelas Dicotyledonae, Ordo Tubiflorae, Famili Solanaceae, Genus Solanum, dan Spesies Solanum tuberosum L. (Beukema, 1977). Tanaman kentang berasal dari Amerika Selatan (Peru,Chili, Bolivia, dan Argentina) serta beberapa daerah Amerika Tengah. Di Eropa daratan tanaman itu diperkirakan pertama kali diintroduksi dari Peru dan Colombia melalui Spanyol pada tahun 1570 dan di Inggris pada tahun 1590 (Hawkes, 1990). Penyebaran kentang ke Asia (India, Cina, dan Jepang), sebagian ke Afrika, dan kepulauan Hindia Barat dilakukan oleh orang-orang Inggris pada akhir abad ke-17 dan di daerah-daerah tersebut kentang ditanam secara luas pada pertengahan abad ke-18 (Hawkes,1992). Menurut Permadi (1989), saat masuknya tanaman kentang di Indonesia tidak diketahui dengan pasti, tetapi pada tahun 1794 tanaman kentang ditemukan telah ditanam di sekitar Cisarua (Kabupaten Bandung) dan pada tahun 1811 tanaman kentang telah tersebar luas di Indonesia, terutama di daerah-daerah pegunungan di Aceh, Tanah Karo, Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, Minahasa, Bali, dan Flores. Di Jawa daerah-daerah pertanaman kentang berpusat di Pangalengan, Lembang, dan Pacet (Jawa Barat), Wonosobo dan Tawangmangu (Jawa Tengah), serta Batu dan Tengger (Jawa Timur).

Download: .Full Papers