Abstrak RSS

Prinsip Penggunaan Antimikroba Pada Penyakit Kritis

Prinsip Penggunaan Antimikroba Pada Penyakit Kritis
Rovina Ruslami
Universitas Padjadjaran, Buku Penatalaksanaan Infeksi Pada Penderita Penyakit Kritis, Perhimpunan Dokter Intensive Care Indonesia (PERDICI), Jakarta 2013, ISBN 978-602-17737-1-0
Indonesia
Universitas Padjadjaran, Buku Penatalaksanaan Infeksi Pada Penderita Penyakit Kritis, Perhimpunan Dokter Intensive Care Indonesia (PERDICI), Jakarta 2013, ISBN 978-602-17737-1-0

Pengobatan infeksi dengan sepsis pada penyakit kritis masih merupakan tantangan bagi para klinisi karena masih tingginya morbiditas dan mortalitas. Pada penanganan penyakit kritis pemberian antimikroba (AM) secara dini dan tepat merupakan salah satu pilar penting disamping penanganan sumber infeksi. Oleh karena itu optimalisasi penggunaan AM merupakan prioritas dalam pengelolaan penyakit kritis. Optimalisasi penggunaan AM sangat penting untuk memaksimalkan luaran terapi, tanpa hams meningkatkan resiko mengalami toksisitas dan meminimalkan resiko resistensi AM. Pemahaman akan konsep farmakokinetik (pharmacokinetic=PK) dan farmakodinamik (pharmacodynamics=PD) atau yang dikenal dengan konsep PK/PD suatu AM dapat membantu kita dalam menggunakan AM secara tepat. Antimikroba (AM) merupakan obat dengan karakteristik yang khas, targetnya adalah mikroorganisme, dan daya bunuhnya tergantung kepada karakter PK/PD nya. Berbicara mengenai PK suatu AM adalah membicarakan mengenai absorbsi suatu AM (termasuk cara pemberian), bagaimana AM itu terdistribusi dalam tubuh, dimetabolisme dan dieliminasi dari tubuh. Di dalam PK dikenal istilah-istilah seperti C.max(maximum concentration: konsentrasi puncak), AUC0-24(Area Under the Curve: menggambarkan seberapa besar tubuh pasien terpapar AM yang diberikan pada rentang waktu 24 jam), Tmax(waktu yang diperlukan untuk mencapai konsentrasi puncak), Vd (volume of distribution: menggambarkan seberapa luas suatu AM tersebar dalarn tubuh), T1/2(half life = waktu paruh: waktu yang diperlukan untuk membuat konsentrasi suatu obat menjadi setengahnya).

Download: .Full Papers