Abstrak RSS

Fetisisme Terhadap Tubuh Ras Kaukasoid dan Ras Mongoloid Sebagai Strategi Pemasaran dalam Sinetron Indonesia

Fetisisme Terhadap Tubuh Ras Kaukasoid dan Ras Mongoloid Sebagai Strategi Pemasaran dalam Sinetron Indonesia
Dimas Yudhistira, Aquarini Priyatna, Dade Mahzuni
Universitas Padjadjaran, Jurnal Ilmiah Seni dan Budaya : Panggung Dinamika Seni Tari, Rupa dan Desain Vol. 24 No. 4 Desember 2014 ISSN :0854-3429
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Jurnal Ilmiah Seni dan Budaya : Panggung Dinamika Seni Tari, Rupa dan Desain Vol. 24 No. 4 Desember 2014 ISSN :0854-3429
, , , , , , ,

Budaya populer yang tumbuh seiiring dengan industriliasisasi mempengaruhi produksi perfilman di Indonesia. Salah satu genre perfilman di Indonesia adalah sinetron. Sinetron yang dikategorikan sebuah produk seni kitsch memiliki dua kriteria yaitu sebagai komoditi seni yang populer dan sebagai komoditi dagang yang menghasilkan keuntungan ekonomis. Sebagai sebuah produk seni kitsch yang merupakan dasar pembuatan karyanya adalah selera masyarakat kebanyakan maka sinetron harus jeli dalam melihat keadaan dan latar belakang masyarakat. Masyarakat Indonesia yang merupakan ras Melayu telah dijajah oleh ras Kaukasoid dan Mongoloid. Efek dari penjajahan ini adalah ras Melayu telah ditanami fantasi yang menjadi stereotip mengenai ras Kaukasoid dan Mongoloid yang berakhir dengan fetisisme. Fetisisme ini dijadikan sebagai strategi pemasaran oleh produser dan sutradara untuk menarik antusiasme calon penonton sinetron. Caranya dengan menampilkan aktor dan aktris Melayu keturunan Kaukasoid dan Mongoloid sebagai pemeran utama.

Popular culture that rises with industrialization influences the production of film in Indonesia. One of genres of Indonesia’s film is soap opera. Soap opera has two sides, the first side as market commodity and the second side as popular art, which categorized itself as kitsch. As producing their product, soap opera have to see trough the background of its society. Most of Indonesian are Malaya that have colonized by Caucasian and Mongolian before 1945 and after that. It causes effect of fantasies that create the stereotype about Caucasian and Mongolian appearance. Stereotype makes Malaya have fetishism about Caucasian and Mongolian’s appearance. Director of soap opera uses this kind of fetishism as appeal to audiences in Indonesia. Displaying the racial half-bred of body of actress and actor in soap opera is become one of marketing strategy to promote soap opera. This is why half-breed actress and actor always get the important role in Indonesian soap opera.

Download: .Full Papers