Abstrak RSS

Feminist Thought : Pengantar Paling Komprehensif kepada Aliran Utama Pemikiran Feminis oleh Rosemarie Putnam Tong

Feminist Thought : Pengantar Paling Komprehensif kepada Aliran Utama Pemikiran Feminis oleh Rosemarie Putnam Tong
Aquarini Priyatna
Universitas Padjadjaran, Penerbit Jalasutra ISBN 979-3684-23-2
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Penerbit Jalasutra ISBN 979-3684-23-2
,

Buku Ini dipertemukan dengan saya pada bulan September 1999, ketika saya memulai kuliah di Program Studi Kajian Wanita Universitas Indonesia. Dari buku inilah saya belajar menelusuri pemikiran feminis yang beragam, dan dalam proses itu saya belajar mengenali pemikiran feminis mana yang sebetulnya lebih merefleksikan saya. Dari buku ini juga saya belajar bahwa menjadi feminis merupakan suatu proses panjang yang muncul dari berbagai rasa sakit dan kepahitan, serta kegetiran akan ketimpangan yang berlangsung di dalam tatanan masyarakat, baik yang berlangsung di ranah publik maupun yang berlangsung di ranah domestik, di ranah pribadi. Diskusi di dalam ruang kuliah yang muncul ketika membahas setiap pemikiran feminis, lebih membuka mata saya lagi bahwa feminisme mewujud seperti tubuh perempuan, yang tidak berpusat, yang tidak satu dan tidak terintegrasi, yang dapat membagi diri tanpa menjadi berkurang, yang dapat menyatu tanpa kehilangan subjektivitasnya, yang karena berbeda maka saling melengkapi. Pada tingkatan tertentu, misalnya, saya dapat menganggukkan kepala tanda setuju kepada pemikiran feminis liberal, tetapi kemudian melihat ada yang tidak dapat sepenuhnya saya terima, karena pendekatan ini yang lebih androgin dan memandang tubuh sebagai wadah sedemikian rupa sehingga perbedaan yang nyata antara laki laki dan perempuan terabaikan. Demikian proses itu berlangsung. Saya mengangguk angguk, kemudian menggeleng. Menoleh kepada pemikiran yang lain, dan kemudian melakukan hal yang sama. Pada akhirnya, saya belajar memahami bahwa menjadi feminis bermula dari kesadaran akan ketimpangan, selanjutnya saya harus terus belajar untuk melihat feminis seperti apa saya, dan apa yang saya ingin dan dapat lakukan dengan pemikiran itu. Seperti dikatakan Simone de Beauvoir, ” One is not born, rather becomes, a woman.” Perempuan tidak semata mata dilahirkan, perempuan adalah suatu proses menjadi .Dan proses menjadi tidak pernah berakhir Menjadi feminis pun demikian. Dengan demikian , sebagaimana seharusnya tidak ada stereotipe perempuan , feminis pun bukan suatu prototipe jenis perempuan atau laki laki dengan karakter , penampilan atau pemikiran tertentu , kecuali bahwa ia menyadari adanya ketimpangan struktur dan merasa tidak nyaman dengan ketimpangan itu.

Download: .Full Papers