Abstrak RSS

Strategi Peningkatan Kinerja Rantai Pasokan Industri Garmen Untuk menekan biaya logistik dan meningkatkan daya saing

Strategi Peningkatan Kinerja Rantai Pasokan Industri Garmen Untuk menekan biaya logistik dan meningkatkan daya saing
Yudi Azis, Ph.D (Anggota)
Universitas Padjadjaran, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM)
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM)
, , ,

Beberapa tahun terakhir ini, aktivitas logistik yang merupakan bagian dari rantai pasokan /supply chain menjadi perhatian dalam perdagangan internasional. Harga kompetitif dari suatu produk tidak terlepas dari beban biaya logistik yang ditanggung dan berdampak pada daya saing. Rendahnya daya saing produk produk Indonesia salah satunya adalah karenatingginya biaya logistik. Selain biaya logistik, permasalahan yang muncul terkait dengan logistik adalah lamanya waktu kirim. Hal ini antara lain disebabkan karena prasarana logistik ada yang masih konvensional (jalan, pelabuhan, dan hubungan antar moda) serta belum terbangunnya konektivitas antar satu lokasi dengan lokasi lainnya yang menghubungkan antara pusat-pusat produksi dengan pasar/ pusat konsumsi. Pada laporan World Economic Forum2011-2012, kualitas infrastruktur Indonesia berada pada peringkat 76 dari 142 negara, bandingkan dengan Malaysia yang berada di peringkat 26 (WEF, 2011). Hasil penilaian Logistic Performance Index 2010, Indonesia mengalami penurunan peringkat dari peringkat ke 43 di tahun 2007 menjadi peringkat 75 di tahun 2010(UNESCAP, 2011). Menurunnya daya saing produk-produk dalam negeri sejak beberapa tahun terakhir diperparah dengan dibukanya perjanjian ACFTA yang tanpa persiapan terlebih dahulu semakin menambah terpuruknya industri dalam negeri. Data menunjukkan bahwa sejak tahun 2007 terjadi pengurangan jumlah perusahaan dihampir seluruh sektor baik di pulau Jawa maupun diluar pulau Jawa, dari total 29.468 padatahun 2006, menjadi 27.998 padatahun 2007, danterusmenurunmenjadi 24.445 pada tahun 2010 (BPS, 2011). Selain itu terjadi pula penurunan tenaga kerja yang bekerja di industri manufaktur.

Download: .Full Papers