Abstrak RSS

Identifikasi Kemiskinan Air Di Daerah Aliran Sungai Citarum Hulu: Kasus Daerah Bandung Raya

Identifikasi Kemiskinan Air Di Daerah Aliran Sungai Citarum Hulu: Kasus Daerah Bandung Raya
Nova Maulani, Sunardi, Dadan Sumiarsa, Djuwansah
Universitas Padjadjaran, Jurnal Ilmu Lingkungan Volume 11 Issue 2: 92-99 (2013) ISSN 1829-8907
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Jurnal Ilmu Lingkungan Volume 11 Issue 2: 92-99 (2013) ISSN 1829-8907
, , , , , , ,

Sungai Citarum termasuk salah satu sungai besar dan strategis di Indonesia kondisinya dalam keadaan sangat kritis. Berbagai aktivitas dengan kurang terkendalinya limbah yang dibuang ke sungai menyebabkan Sungai Citarum menghadapi berbagai permasalahan yang berdampak pada suplai air baku/bersih bagi penduduk sekitar DAS. Kritisnya tersebut sudah terjadi sejak dari bagian hulu. Sementara itu, pertumbuhan penduduk mendorong meningkatnya kebutuhan air baku untuk keperluan air domestik, pertanian, dan industri. Kondisi ini memicu terjadinya persaingan penggunaan sumberdaya air yang kemudian dapat berdampak pada terjadinya kemiskinan air di DAS Citarum Hulu. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi kemiskinan air yang terjadi di beberapa wilayah Sungai CitarumHulu (Kabupaten Bandung, Kota Bandung, dan Kota Cimahi). Penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis Indeks Kemiskinan Air (Water Poverty Index, WPI) dengan pendekatan komposit. Berdasarkan WPI, ketiga wilayah kajian di Citarum Hulu yakni Kabupaten Bandung, Kota Bandung, dan Kota Cimahi berada dalam kondisi kemiskinan air agak tinggi dengan masing-masing nilai WPI 38,79; 42,69; dan 38,13 (skala 100). Artinya, ketiga wilayah tersebut masuk dalam kategori tidak aman.

Citarum watershed is one of the major rivers and has a strategic role in Indonesia. Nowadays, it is in criticial condition. Various activities with huge wastes dumped in the river lead Citarum facing many problems that impact on the supply of clean water for population. Those problems have occured in upstream area. Meanwhile, population pressure urges the increase of water needs specifically for domestic, agriculture, and industry purposes. This condition triggers competition of water uses which can impacts on water poverty in the UpperCitarum. The aim of this study is to identify water poverty of the UpperCitarum Watershed (Bandung, Kota Bandung, and Kota Cimahi Area). The study is conducted using Water Poverty Index (WPI) analysis with composite approach. Based on WPI, the water poverty in each area of study is medium high with value for Bandung 38,79; Bandung City 42,69; and Cimahi 38,13. In other words, they are under unsafe condition. Water resources management such as conservation is needd for water poverty mitigation

Download: .Full Papers