Abstrak RSS

Pemanfaatan Waduk Riam Kanan Untuk Budidaya Ikan Berbasis Masyarakat (Utilization Of Riam Kanan Reservoir For Community-based Fish Culture)

Pemanfaatan Waduk Riam Kanan Untuk Budidaya Ikan Berbasis Masyarakat (Utilization Of Riam Kanan Reservoir For Community-based Fish Culture)
Nadiyah, Sunardi, Budhi Gunawan
Universitas Padjadjaran, Program Magister Ilmu Lingkungan, Konsentrasi Perencanaan Pengelolaan Sumber Daya Alam & Lingkungan Hidup, Universitas Padjadjaran. Jurusan Biologi FMIPA dan Program Studi Magister Ilmu Lingkungan, Universitas Padjajaran, Bandung, Program Studi Magister Ilmu Lingkungan, Universitas Padjajaran, Bandung
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Program Magister Ilmu Lingkungan, Konsentrasi Perencanaan Pengelolaan Sumber Daya Alam & Lingkungan Hidup, Universitas Padjadjaran. Jurusan Biologi FMIPA dan Program Studi Magister Ilmu Lingkungan, Universitas Padjajaran, Bandung, Program Studi Magister Ilmu Lingkungan, Universitas Padjajaran, Bandung
, , , , ,

Keramba jaring apung (KJA) merupakan salah satu teknologi budidaya ikan yang cocok untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya perairan, khususnya waduk. di Kalimantan Selatan terdapat Waduk Riam Kanan yang dimanfaatkan untuk budidaya ikan KJA, kegiatan ini dapat memberikan dampak positif terhadap masyarakat sekitar berupa kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat. Sejak tahun 2006 hingga sekarang terjadi peningkatan jumlah KJA yang beroperasi di waduk riam kanan, hal ini perlu mendapat perhatian serius agar pemanfaatan waduk tidak merusak lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mendekripsikan pola/sistem pemanfaatan Waduk Riam Kanan yang selama ini telah dilaksanakan oleh masyarakat kemudian dirumuskan pola/sistem pemanfaatan waduk untuk budidaya ikan berbasis masyarakat yang tepat diberlakukan di Waduk Riam Kanan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Dimana kuesioner dan wawancara semi terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan Waduk Riam Kanan untuk budidaya ikan oleh masyarakat dilakukan secara sederhana dan jumlah KJA yang terdapat di waduk belum melampaui batas daya dukung waduk. Hal ini disebabkan masih banyaknya sumberdaya alam lain di sekitar waduk yang dapat dimanfaatkan sehingga konsentrasi masyarakat tidak hanya pada usaha budidaya ikan KJA. Namun terjadinya peningkatan jumlah KJA yang beroperasional di waduk perlu mendapat perhatian dari pemerintah dan masyarakat setempat, sehingga diperlukan pengelolaan terhadap pemanfaatan waduk untuk budidaya ikan. Pola pemanfaatan waduk untuk budidaya ikan berbasis masyarakat yang direkomendasikan adalah dengan mengeluarkan ijin usaha budidaya ikan agar kegiatan budidaya ikan dapat terkendali dan tidak merusak lingkungan, menggunakan pola pemeliharaan ikan dengan jaring ganda sehingga biaya operasional lebih efisien dan produksi ikan dapat ditingkatkan, membuat manajemen pakan dalam penerapan budidaya ikan dalam KJA, meningkatkan SDM pembudidaya ikan dan mengaktifkan kembali kelompok pembudidaya ikan sehingga koordinasi antar pembudidaya, pemerintah dan stakeholder terkait dapat terjalin.

Floating net cage culture (FNCC) is one of the fish culture technologies suitable in optimizing the utilization of water resource such as reservoir. In South Kalimantan, i.e. in Riam Kanan Reservoir, FNCC is also applied. This activity may have positive impact on the local community, such increase in employment and community income. Since 2006 until now, the number of FNCC operated in Riam Kanan Reservoir has been increasing. This should receive a serious attention so that the reservoir utilization would not damage environment. The purpose of this research was to describe utilization system of the Riam Kanan carried out by community, and to formulate a sustainable approaches based on community participation. A qualitative and quantitative approach was employed, where questionnaire and semi-structured interview were used as data collection technique. The results showed that a community-based approaches in fish culture was applied in a simple manner, and the number of FNCC existing in the reservoir has not exceeded the reservoir’s supporting limit. This was because there were still a lot of other natural resources around the reservoir that could be utilized so that the concentration of community was not only in floating net cage culture enterprise. However, the increasing FNCC operating in the reservoir should receive attention from local government and community; it is necessary to formulate a sustainable management of fish culture in the future. A recommendation for such purpose is as follows: (1) issuance of a license for fish culture enterprise so that the FNCC population would be controllable and not damage environment, (2) application of fish nurturing system using double net so that the operational costs would be cheaper, while the production could be increased, (3) developing a good woof management, (4) promoting the quality of fish farmer, and (5) reactivating the fish farmer group so that the coordination among farmers, government, and other related stakeholders could be developed.

Download: .Full Papers