Abstrak RSS

Bagaimana Mempertahankan Cadangan Ovarium Pada Operasi Kista Endometriosis?

Bagaimana Mempertahankan Cadangan Ovarium Pada Operasi Kista Endometriosis?
Tono Djuwantono
Universitas Padjadjaran, Dipresentasikan pada Gynecology and Pelvic Surgery in Practice. Bandung, 20-22 September 2012
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Dipresentasikan pada Gynecology and Pelvic Surgery in Practice. Bandung, 20-22 September 2012
, ,

Indikasi pembedahan endometriosis harus didasarkan pada usia pasien, keluhan yang timbul, apakah kehamilan segera diinginkan, lama infertilitas, pembedahan sebelumnya, apakah ada indikasi in vitro fertilization (IVF) dan ukuran endometriosis. Jika klinisi mengalami keraguan dalam memberikan pilihan terapi bagi pasien maka evaluasi cadangan ovarium mungkin akan dapat menolong. Panduan dari ESHRE menyebutkan bahwa endometrioma berukuran 3 cm harus dilakukan operasi sebelum siklus IVF. Pemilihan teknik operasi endometriosis sebaiknya dievaluasi berdasarkan dampak operasi terhadap cadangan ovarium dan tingkat rekurensinya pascaoperasi. Pembedahan eksisional endometriosis memberikan hasil yang lebih memuaskan dalam hal rekurensi, gejala nyeri, kemungkinan kehamilan dan respon ovarium terhadap stimulasi. Teknik operasi kistektomi menyebabkan penurunan jumlah folikel antral dan volume ovarium karena kemungkinan terbawanya jaringan ovarium sehat dan folikel primordial saat pembedahan endometriosis dalam skala cukup besar sedangkan teknik drainase dan ablasi mengakibatkan kerusakan pada korteks ovarium karena penggunaan koagulasi bipolar sebagai sumber energi sehingga memberikan kedalaman ablasi yang tidak adekuat. Publikasi terbaru menyimpulkan bahwa pemberian GnRH analog antara dua langkah operasi akan mengurangi ukuran endometriosis hingga 50%, aktivitas glandular, vaskularisasi stroma, dan keberadaan kista fungsional, dan mempercepat apoptosis sel-sel endometriosis. Dengan menggunakan teknik tersebut didapatkan bahwa jaringan ovarium fungsional yang diukur melalui antral follicle count (AFC) dan kadar anti-Mullerian Hormone (AMH) ternyata tidak banyak terganggu setelah prosedur operasi tiga langkah daripada kistektomi endometriosis yang konvensional. Teknik kombinasi kistektomi dan ablasi juga memberikan luaran AFC dan volume ovarium yang kembali normal setelah 6 bulan pascaoperasi. Hal penting yang perlu diingat adalah pembedahan yang dilakukan pada endometriosis harus dilakukan dengan sangat hati-hati untuk memperkecil kemungkinan kerusakan ovarium intraoperasi. Untuk dapat melakukan ini maka keterampilan klinis sangat menentukan. Tingkat keterampilan operator pada pembedahan endometriosis sangat berhubungan dengan jumlah jaringan endometrium sehat yang terangkat. Operator akan menentukan keberhasilan siklus IVF nantinya.

Download: .Full Papers