Abstrak RSS

The Correlation between Psychosocial Stress and Prematurity (Hubungan Derajat Stres Psikososial Ibu terhadap Kejadian Persalinan Kurang Bulan)

The Correlation between Psychosocial Stress and Prematurity (Hubungan Derajat Stres Psikososial Ibu terhadap Kejadian Persalinan Kurang Bulan)
Renny Aditya, Jusuf S Effendi, Teddy Hidayat, Tita H Madjid
Universitas Padjadjaran, Indonesia Journal Of Obstetrics And Gynecology Vol. 36, No. 2 2012, ISSN 0303-7924
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Indonesia Journal Of Obstetrics And Gynecology Vol. 36, No. 2 2012, ISSN 0303-7924
, , ,

Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan kejadian stres psikososial ibu pada persalinan kurang bulan dan persalinan cukup bulan dan menganalisis hubungan antara derajat beratnya stres psikososial ibu terhadap kejadian persalinan kurang bulan. Metode: Penelitian dilakukan secara potong silang (cross-sectional study) terhadap masing-masing 45 subjek pada persalinan cukup bulan dan persalinan kurang bulan yang memenuhi syarat penelitian di Bagian Obstetri dan Ginekologi FKUP/RS Dr. Hasan Sadikin Bandung beserta rumah sakit jejaring lainnya yang memenuhi kriteria inklusi, kriteria eksklusi. Hasil: Hasil uji chi kuadrat perbedaan antara kedua kelompok tersebut adalah p<0,001 dengan taraf kepercayaan 95% dan koefisien korelasi phi yang bermakna yaitu phi=0,811. Stres psikososial pada persalinan kurang bulan ditemukan derajat berat sebanyak 64,4%, sedang 14%, ringan 2%. Jenis stresor berupa konflik dengan mertua, menantu atau ipar (nilai p=0,001), konflik dengan suami (nilai p=0,003), ditagih hutang atau mempunyai hutang (nilai p=0,001), pindah tempat tinggal (nilai p=0,001), tidak mempunyai uang (nilai p=0,001), perubahan dalam penghasilan (nilai p=0,004), pindah tempat tinggal (nilai p=0,001), menghadapi kerawanan lingkungan (nilai p=0,035), kehilangan pekerjaan (nilai p=0,014). Kesimpulan: Dari hasil penelitian kali ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan dan hubungan antara stres psikososial dan persalinan kurang bulan dengan stresor berupa konflik dengan mertua, menantu atau ipar, konflik dengan suami, ditagih hutang atau mempunyai hutang, pindah tempat tinggal, tidak mempunyai uang, perubahan dalam penghasilan, pindah tempat tinggal, menghadapi kerawanan lingkungan, kehilangan pekerjaan. Objective: This study was aimed to analyze the relationship between the level of psychosocial stress on preterm birth and term birth. Methods: This was a cross-sectional study, with 45 patients experiencing preterm birth and at term birth, who met the inclusion and exclusion criterias in Obstetrics and Gynecology Department of Dr. Hasan Sadikin Hospital and other hospital nearby. Result: The level of psychosocial stress on preterm birth was severe 64.4 %, moderate 14% and mild 2%. The comparison between the group resulted in p < 0.001 using chi-square test with confidence interval 95% and correlation coefficient was phi = 0.811. The specific psychosocial stressor were problem with in laws (p=0.001), problem with husband (p=0.003), foreclosure on a mortgage or loan (p=0.001), change in residence (p=0.001), major change in living conditions (building a new home, remodeling) (p=0.001), no monetary possession (p=0.001), major change in financial state (p=0.004), environment vulnerability (p=0.035), and being dismissal from work (p=0.014). Conclusion: The relationship between psychosocial stress and preterm birth was significant. The stressor included problem with in laws foreclosure on a mortgage or loan, change in residence, major change in living conditions (building a new home, remodeling, no monetary possesion, major change in financial state, environment vulnerability, and dismissal from work.

Download: .Full Papers