Abstrak RSS

Pemfigoid Bulosa Yang Dapat Terkontrol Dengan Dosis Awal Deksametason 12mg/Hari (Bullous Pemphigoid Which Is Controlled By Dexamethasone 12mg/Day At Early Dose)

Pemfigoid Bulosa Yang Dapat Terkontrol Dengan Dosis Awal Deksametason 12mg/Hari (Bullous Pemphigoid Which Is Controlled By Dexamethasone 12mg/Day At Early Dose)
Ammarilis Murastami , Ahmad Herrada Yusmindar, Armina Haramaini, Endang Sutedja , Hartati Purbo Dharmadji, Oki Suwarsa
Universitas Padjadjaran, Program Book & Abstract Role Of Dermatovenereology In Environmental And Occupational Health : 12th Asia Pasific Environmental And Occupational Dermatology Symposium (APEODS) In Conjunction With 13th Annual Scientific Meeting Of Indonesian Society Of Derma, 23-26 Okt 2013, Yogyakarta
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Program Book & Abstract Role Of Dermatovenereology In Environmental And Occupational Health : 12th Asia Pasific Environmental And Occupational Dermatology Symposium (APEODS) In Conjunction With 13th Annual Scientific Meeting Of Indonesian Society Of Derma, 23-26 Okt 2013, Yogyakarta

Pemfigoid bulosa (PB) merupakan penyakit vesikobulosa autoimun subepidermal. Penyakit ini memberi gambaran secara imunologis berupa reaksi autoantibodi terhadap 2 macam protein hemidesmosom pada pertautan dermoepidermal. Protein ini adalah, PB antigen 1 (PBAG1) atau AgPB230, dan PBAG2 (AgPB180 atau kolagen tipe XVII). Pada beberapa kasus PB dapat dicetuskan oleh trauma, luka bakar, radioterapi atau radiasi sinar ultraviolet (UV), dan obatobatan. Pemfigoid bulosa merupakan penyakit vesikobulosa autoimun yang paling sering ditemukan. Penyakit ini terutama terjadi pada usia tua (70-90 tahun), dan kejadiannya pada anak-anak sangat jarang ditemukan. Insidensi di Perancis mencapai 400 kasus baru per tahun, dan 43 per juta penduduk per tahun di Inggris. Su dan Chong melaporkan insidensi PB sebesar 63,7% dari seluruh kasus chronic bullous dermatosis di Hongkong. Diagnosis PB dapat ditegakkan berdasarkan tiga kriteria. Pertama, PB memberikan karakteristik lesi berupa bula tegang berukuran besar yang timbul pada permukaan kulit normal maupun eritem. Kedua, gambaran histopatologis menunjukkan bula subepidermal. Ketiga, hasil pemeriksaan imunofluoresens direk menunjukkan deposit IgG dan atau C3 di sepanjang basal membrane zone (BMZ). Diagnosis banding PB antara lain adalah linear IgA bullous dermatosis (LIBD), epidermolisis bullosa accquisita (EBA), dan dermatitis herpetiformis (DH).

Download: .Full Papers