Abstrak RSS

Pemanfaatan Limbah Padat KJA di Waduk Cirata untuk Budidaya Chlorella spp.

Pemanfaatan Limbah Padat KJA di Waduk Cirata untuk Budidaya Chlorella spp.
Zahidah, Wawan Gunawan, Ujang Subhan
Universitas Padjadjaran, Aquacultura Indonesiana (2013) 14 (3): 117-122, ISSN 0216-0749
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Aquacultura Indonesiana (2013) 14 (3): 117-122, ISSN 0216-0749
, , , ,

Karamba Jaring Apung, sebagai sebuah teknologi budidaya relatif masih baru di Indonesia. Saat ini teknologi ini telah menyebar di beberapa provinsi di Indonesia, terutama di Jawa Barat, dengan adanya tiga waduk berukuran besar disini, yaitu Waduk Saguling, Cirata dan Jatiluhur. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan teknologi yang dapat meminimalkan persoalan limbah KJA dan kemungkinan mengubahnya menjadi sumber pupuk untuk budidaya plankton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah padat KJA yang terlebih dahulu difermentasi dengan menggunakan EM4 memilik kandungan N sebesar 4,77% dan P sebesar 1,66% yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai pupuk dalam budidaya Chlorella spp. dan memberikan hasil pertumbuhan populasi sebesar 59,73% sampai 70%, dan kandungan protein sebesar 84,7% sampai 91,4% dibandingkan penggunaan pupuk cair komersial.

Floating Net Cage Aquaculture (FNCA) in Indonesia is relatively new developed aquaculture system. Nowadays this system has been developed in several provinces of Indonesia, especially in West Java, where three big reservoirs are located, i.e. Saguling, Cirata, and Jatiluhur. This research was aimed at finding out the way to minimize waste problem in FNCA and possibly to convert it into useful resource as fertilizer in plankton culture. The results showed that fermented wastes with EM4 contains N as 4.77% and P as 1.66%. These nutrients could be potentially used for fertilizer in Chlorella spp. Culture. yielded up to from 59.73%, to 70%, in population density and from 84.7% to 91.4% in protein content compare to commercial fertilizer.

Download: .Full Papers