Abstrak RSS

Pemanfaataan Sumberdaya Ikan Layur (Trichiurus Sp.) Yang Berkelanjutan Melalui Pendekatan Fungsi Permintaan, Fungsi Penawaran, Surplus Konsumen, Surplus Produsen Dan Pemerintah Diteluk Palabuharatu, Jawa Barat

Pemanfaataan Sumberdaya Ikan Layur (Trichiurus Sp.) Yang Berkelanjutan Melalui Pendekatan Fungsi Permintaan, Fungsi Penawaran, Surplus Konsumen, Surplus Produsen Dan Pemerintah Diteluk Palabuharatu, Jawa Barat
Purna Hindayani S.Pi, MT, Dr. Zuzy Anna M.Si
Universitas Padjadjaran, Proseding: Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan, Bandung, 17 Nopember 2016, ISBN: 978-602-439-085-3, hal: 380-394
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Proseding: Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan, Bandung, 17 Nopember 2016, ISBN: 978-602-439-085-3, hal: 380-394
, , , , ,

Salah satu komoditas unggulan yang dijadikan ekspor adalah ikan layur (Trichiurus Sp.). Permintaan Ikan Layur yang sangat tinggi setiap tahunnya yang mengakibatkan tekanan terhadap sumberdaya yang cukup kuat. Oleh karena itu diperlukan sebuah perhitungan untuk menentukan kebijakan yang tepat dalam pengelolaan sumberdaya layur (Trichiurus Sp.) dengan mengukur kondisi aktual dan tingkat optimasi pemanfaatan sumberdaya perikanan ikan layur dilihat dari fungsi penawaran dan fungsi permintaan yang akan diperoleh model bioekonomi kesejahteraan atau Copes dimana menghasilkan surplus konsumen dan surplus produsen pada di dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan ikan layur di Teluk Palabuhanratu, Jawa Barat. Hasil yang diperoleh bahwa kondisi aktual 19952014 bahwa pengelolaan ikan layur yang buruk dan melebihi kondisi perikanan tanpa kendali dan mengalami kerugian 1,8 milliar. Kondisi perikanan pada kondisi perikanan terkendali (MEY) menunjukan Dari hasil analis bioekonomi kesejahteraan atau Copes yang berbasis fungsi penawaran dan fungsi permintaan menunjukan kondisi perikanan terkendali (MEY) diperoleh kondisi optimum atau efisiensi terbesar dengan hasil tangkapan 37,16 ton per tahun dan upaya penangkapan 3.717 trip per tahun sehingga diperoleh surplus produsen Rp. 567.618.320 dan surplus konsumen Rp. 30.272.710. Pada kondisi perikanan tangkap tanpa kendali atau akses, yaitu 5.224 trip per tahun dengan hasil tangkapan 50,85 ton per tahun ssehingga surplus produsen Rp. 0 dan surplus konsumen Rp. 57.707.790. Surplus pemerintah yang didapatkan Rp. 58.314.298 jika menerapkan regulasi perikanan tangkap terkendali (MEY).

Download: .Full Papers