Abstrak RSS

Pengujian Lapangan Efikasi Insektisida Verimark 200 SC (Bahan Aktif: Cyantraniliprole 200 G/L) Terhadap Hama Kutu Kebul (Bemisia Tabaci) Pada Tanaman Tomat.

Pengujian Lapangan Efikasi Insektisida Verimark 200 SC (Bahan Aktif: Cyantraniliprole 200 G/L) Terhadap Hama Kutu Kebul (Bemisia Tabaci) Pada Tanaman Tomat.
Yusup Hidayat, S.P., M.Phil., Ph.D
Universitas Padjadjaran, P.T. DuPont Agricultural Products Indonesia, Departemen Hama Dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Juni 2016
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, P.T. DuPont Agricultural Products Indonesia, Departemen Hama Dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Juni 2016

Tomat merupakan merupakan salah satu komoditas hortikultura yang sangat penting. Buah tomat dilaporkan mengandung antioksidan dengan kadar tinggi diantaranya vitamin C, polyphenol (termasuk plavonoid), dan carotenoid (seperti lycopene dan ß-carotene (Hallmann, 2012). Di Indonesia, buah tomat banyak dimanfaatkan untuk dikonsumsi segar maupun sebagai bumbu masakan. Total produksi tomat di Indnesia pada tahun 2013 dilaporkan sebanyak 947.398 ton sedangkan di dunia mencapai 163.434.041 ton (FAOSTAT 2016). Apabila dibandingkan dengan banyak negara lain, rata-rata produktivitas tanaman tomat di Indonesia masih tergolong rendah yaitu hanya 17,6 ton/ha. Sementara itu, rata-rata produktivitas tomat di dunia adalah 34,9 ton (FAOSTAT 2016). Kendala yang sering dihadapi pada budidaya tanaman tomat adalah adanya serangan hama dan penyakit tumbuhan. Salah satu serangga hama yang menyerang tanaman tomat adalah kutu kebul Bemisia tabaci (Setiawati dkk. 2001; Setiawati dkk. 2007). Selain menyerang tanaman tomat, B. tabaci juga dapat menyerang tanaman lainnya seperti cabai, terung, mentimun, dan kedelai (Hidayat dkk. 2008). Terdapat dua jenis kerusakan tanaman tomat akibat serangan B. tabaci yaitu kerusakan langsung dan tidak langsung. Kerusakan langsung pada tanaman tomat mencakup terhambatnya pertumbuhan tanaman akibat aktivitas makan (menghisap cairan tanaman) dari B. tabaci. Sementara itu, kerusakan tidak langsungnya berupa: 1) terganggunya proses fotosintesis pada daun karena B. tabaci (nimfa) mengeluarkan embun madu yang kalau jatuh ke permukaan atas daun dapat menjadi media tumbuh embun jelaga (berwarna hitam) dan 2) B. tabaci merupaka vektor virus tanaman. Kehilangan hasil tanaman tomat akibat serangan B. tabaci dan virus tanaman dilaporkan dapat mencapai 20-100% (Setiawati dkk. 2007).

Download: .Full Papers