Abstrak RSS

Analisis Tingkat Produksi, Konsumsi Beras Kaitannya Dengan Program Ketahanan Pangan Di Propinsi Jawa Barat

Analisis Tingkat Produksi, Konsumsi Beras Kaitannya Dengan Program Ketahanan Pangan Di Propinsi Jawa Barat
Dini Rochdiani, Deddy Ma’Mun, M.Gunardi Judawinata
Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran
, , ,

Indonesia adalah negara pengkonsumsi beras nomor empat terbesar di dunia. Konsumsi beras penduduk Indonesia pada tahun 2013 rata-rata mencapai 85,514 kg/kapita/tahun dengan laju pertumbuhan penduduk yang terus tumbuh. Kebutuhan akan beras sebagai makanan pokok mayoritas masyarakat Indonesia akan terus meningkat setiap tahunnya. Di sisi lain, luas lahan pertanian tidak banyak bertambah sejak 1980, dan jumlah petani mengalami penurunan. Jika kedua hal ini terjadi, berarti terjadi penurunan produksi beras nasional, berarti pula ada potensi masalah ketahanan pangan. Sebelumnya (dan tersisa sedikit saat ini) penduduk di daerah luar Jawa dan Sumatera mengkonsumsi makanan pokok yang lain, seperti jagung, singkong, dan sagu. Bahwa beras bukanlah konsumsi natural sebagian penduduk ini, banyak yang menganggap konversi kembali ke makanan pokok lainnya dapat dilakukan dan tentunya konversi beras dapat ditekan. Tapi tentunya ini bukan tanpa biaya. Masyarakat yang sudah terbiasa makan beras (dan bahkan sudah menganggap beras sebagai makanan pokok yang paling supreme) akan butuh waktu (dan kampanye besar-besaran) untuk dapat mengganti kebiasaan tersebut. Dalam pemenuhan kebutuhan konsumsi, produksi beras di Indonesia tersebar di seluruh provinsi. Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang memiliki produktivitas beras paling tinggi dibandingkan dengan provinsi lainnya. Di Jawa Barat, terdapat lumbung padi nasional yaitu Kabupaten Karawang. Namun, penetapan Kabupaten Karawang sebagai salah satu kawasan industri menimbulkan dampak terhadap sektor pertanian, yaitu terjadinya konversi lahan pertanian menjadi non pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan produksi beras, konsumsi beras dan konversi lahan sawah, serta ketersediaan pangan khususnya beras bagi masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode survei suatu kasus di kabupaten karawang.Hasil penelitian menjelaskan, bahwa hubungan antara produksi beras, konsumsi beras dan konversi lahan ketiga variabel tersebut membentuk trend naik yang artinya diperkirakan lima tahun ke depan produksi beras, konsumsi beras dan konversi lahan sawah akan mengalami kenaikan. Dalam hal ketersediaan pangan khususnya beras, bahwa kinerja produksi beras setiap tahun mengalami peningkatan secara signifikan. Namun, peningkatan produksi belum mampu mengimbangi pertumbuhan konsumsi beras yang tumbuh lebih tinggi dari pertumbuhan produksi padi. Dengan demikian dari segi ketersediaan pangan, bahwa ketahanan pangan di daerah penelitian masih rendah.

Download: .Full Papers