Abstrak RSS

Pemerintahan : Ilmu Dan Seni Mengelola Kekuasaan

Pemerintahan : Ilmu Dan Seni Mengelola Kekuasaan
Iyep Saefulrahman, S.IP., M.Si., Dr. Neneng Yani Yuningsih, S.IP., M.SI
Universitas Padjadjaran, Unpad Press 2017, ISBN 978-602-439-178-2
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Unpad Press 2017, ISBN 978-602-439-178-2

Diskursus tentang pemerintahan sebagai suatu ilmu sampai saat ini masih terus berkembang karena masih ada pihak yang meragukan ?keilmuwan? dari ilmu pemerintahan. Selain karena terdesak oleh ilmu-ilmu lain yang memiliki fokus kajian yang sama atau malah tumpang tindih, pemikiran tersebut didasarkan pada “ketidakmandiriannya” ilmu pemerintahan untuk bekerja dalam memahami realitas sosial di masyarakat, sehingga tidak memiliki ciri khas sendiri. Artinya ilmu pemerintahan seringkali menggunakan konsep dan teori dari ilmu lain untuk bisa memiliki makna. Sebetulnya tidak ada yang salah dalam suatu ilmu apabila dalam bekerjanya meminjam konsep dan teori milik ilmu lainnya. Dalam perkembangan kekinian, banyak ilmu yang meminjam konsep dan teori dari ilmu lain termasuk ilmu yang dianggap sudah mapan sekalipun seperti sosiologi dan politik. Sebagai contoh untuk bisa menangkap realitas sosial terkait dengan interaksi sosial dalam masyarakat, strategi menyampaikan pesan atau gagasan pada masyarakat sosiologi meminjam konsep dan teori dari ilmu komunikasi, sehingga memunculkan sosiologi komunikasi. Hal yang sama pun terjadi pada ilmu politik yang berkepentingan untuk menyampaikan ide atau gagasan polilitk elit atau pemerintah yang berkuasa kepada rakyat atau pihak yang dikuasainya. Di sinilah ilmu politik pun memerlukan konsep dan teori komunikasi yang memunculkan komunikasi politik. Oleh karena itu, ?ketidakmandirian? ilmu pemerintahan dalam menangkap dan memahami realitas sosial bukanlah alasan untuk meragukan ?keilmuwan? yang dimiliki oleh ilmu pemerintahan, apalagi kalau peminjaman konsep dan teori ilmu lain tersebut dalam rangka memperkuat kematangan ilmu pemerintahan sendiri yang dianggap masih muda, sehingga lebih bisa dimanfaatkan dalam mengelola kekuasaan negara.

Download: .Full Papers