Abstrak RSS

Pelayanan Kesehatan Kardiologi di Era Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan: Sebuah Antitesis

Pelayanan Kesehatan Kardiologi di Era Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan: Sebuah Antitesis
Januar Wibawa Martha
Universitas Padjadjaran, Jurnal Kardiologi Indonesia Vol. 38, No. 1 Januari - Maret 2017, ISSN 0126/3773
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Jurnal Kardiologi Indonesia Vol. 38, No. 1 Januari - Maret 2017, ISSN 0126/3773
,

Sehat adalah kebutuhan dasar setiap manusia, dan menjamin kesehatan warga adalah tugas setiap negara. Di sisi lain, untuk menjaga kesehatan diperlukan biaya yang tidak sedikitPada awal praktik pengobatan, pembiayaan kesehatan ditanggung oleh perseorangan. Pasien berobat ke dokter dan sebagai tanda terima kasih, pasien memberikan penghargaan berupa uang atau bentuk lainnya. Perkembangan sistem pembiayaan kesehatan dewasa ini mengarah kepada pembiayaan kolektif ketika masyarakat yang menjadi peserta dibebani premi yang dikumpulkan oleh suatu badan tertentu dan dipakai apabila peserta tersebut menerima pelayanan kesehatan. Pada dasarnya, sistem pembiayaan kolektif ini sangat baik karena akses terhadap pelayanan kesehatan menjadi lebih terbuka, biaya pelayanan kesehatan seharusnya menjadi lebih murah, dan dapat terjadi pembiayaan silang untuk mereka yang kurang mampu. Sistem pembiayaan kesehatan secara kolektif ini dikenal dengan asuransi kesehatan, dan yang tengah menjadi primadona di negara kita adalah asuransi kesehatan yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial – Kesehatan (BPJS­K). Meskipun banyak manfaat yang dapat diperoleh dari BPJS­K.

Download: .Full Papers