Abstrak RSS

Respons Tanaman Jagung (Zea Mays L.) Akibat Pemberian Pupuk Fosfat Dan Waktu Aplikasi Pupuk Hayati Mikroba Pelarut Fosfat Pada Ultisols Jatinangor (Response Of Maize (Zea Mays L.) Due To Application Of Phosphate Fertilizers And Application Time Of Phosphate Solubizing Microbes At Ultisols Jatinangor)

Respons Tanaman Jagung (Zea Mays L.) Akibat Pemberian Pupuk Fosfat Dan Waktu Aplikasi Pupuk Hayati Mikroba Pelarut Fosfat Pada Ultisols Jatinangor (Response Of Maize (Zea Mays L.) Due To Application Of Phosphate Fertilizers And Application Time Of Phosphate Solubizing Microbes At Ultisols Jatinangor)
Wahyudin A., B.N. Fitriatin, F.Y. Wicaksono, Ruminta, A. Rahadiyan
Universitas Padjadjaran, Jurnal Kultivasi Vol. 16(1) Maret 2017, ISSN : 1412-4718, DOI: https://doi.org/10.24198/kltv.v16i1, https://jurnal.unpad.ac.id/kultivasi/article/view/11559/5476
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Jurnal Kultivasi Vol. 16(1) Maret 2017, ISSN : 1412-4718, DOI: https://doi.org/10.24198/kltv.v16i1, https://jurnal.unpad.ac.id/kultivasi/article/view/11559/5476
, , , , ,

Jagung merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang mempunyai peranan strategis dalam pembangunan pertanian dan perekonomian Indonesia karena memiliki potensi dalam kebutuhan pangan, pakan, bahan baku industri, dan kerajinan tangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pupuk fosfat dan waktu pengaplikasian pupuk hayati mikroba pelarut fosfat (MPF) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung pada Ultisols Jatinangor. Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Ciparanje Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat dengan ketinggian tempat + 750 meter di atas permukaan laut dan ordo tanah Ultisol, curah hujan rata-rata termasuk tipe C3 menurut Oldeman, dan temperatur udara berkisar antara 22,00 – 23,66 C. Percobaan dilakukan dari bulan Mei sampai Agustus 2014. Metode percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 9 perlakuan dan diulang tiga kali. Perlakuan yang diujicoba adalah sebagai berikut: control (tanpa pupuk P dan pupuk hayati MPF); pupuk SP-36 dan batuan fosfat masing-masig dengan dosis anjuran 100% tanpa pengaplikasian pupuk hayati; pupuk SP-36 dan batuan fosfat masing-masing dengan dosis 50% dari anjuran dan dikombinasikan dengan pemberian pupuk hayati MPF sebanyak 1 kali pada saat sebelum tanam, 2 kali pada saat sebelum tanam dan 4 minggu setelah tanam (MST), dan 3 kali pada saat sebelum tanam, waktu pengaplikasian pupuk hayati mikroba pelarut fosfat memberikan pengaruh terhadap panjang tongkol. Perlakuan jenis pupuk SP-36 dengan dosis 50% dari anjran dan waktu pengalikasian pupuk hayati MPF sebanyak 1 kali pada waktu sebelum tanam terbukti memberikan pengaruh yang cenderung lebih baik dan efisien terhadap hasil dari tanaman jagung.

Maize is one of the food crops that has strategic role in the development of agriculture and economy in Indonesia because it has the need for food, feed, industrial raw materials, and handicrafts. The objective of this research was to determine the effects of phosphate fertilizer types and time application of phosphate solubizing microbes (PSM) on maize. The research was conducted from May to August 2014 in Ciparanje Experimental Field, Faculty of Agriculture, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang, West Java with altitude about 750 meters above sea level, the order soil is Ultisol, rainfall type was C3 based on Oldeman classification, and the air temperature ranged between 22,00 – 23,66 C. The experiment methods used Randomized Block Design (RBD) that consisted of 9 treatments with 3 replications. The treatments were: control (without phosphate fertilizer and PSM biofertilizer); 100% dosage of SP-36 fertilizer and rock phosphate for each of them without PSM biofertilizer; 50% dosage of SP-36 fertilizer and rock phosphate for each of them with once application of PSM biofertilizer at before planting, twice application of PSM biofertilizer at before planting and 4 weeks after planting, and three times application of PSM biofertilizer at before planting, 3 weeks after planting and 6 weeks after planting. The results showed that the treatment of phosphate fertilizer type and time application of PSM influence on length of ears. Treatment 50% dosage of SP-36 fertilizer with once application of PSM biofertilizer before planting have proven tend to gave better effect and more efficient on yield of maize.

Download: .Full Papers