Abstrak RSS

Analisis Wacana Kritis: Ideologi Hizbut Tahrir Indonesia Dalam Wacana Kenaikan Harga BBM 2013 Di Buletin Al-islam Yang Berjudul “Menaikkan Harga BBM: Menaikkan Angka Kemiskinan” (A Critical Discourse Analysis: Hizbut Tahrir Indonesia’S Ideology In The Discourse Of The 2013 Raising Of Fuel Price On Buletin Al-islam “Raising The Fuel Price: Raising The Number Of Poverty)

Analisis Wacana Kritis: Ideologi Hizbut Tahrir Indonesia Dalam Wacana Kenaikan Harga BBM 2013 Di Buletin Al-islam Yang Berjudul “Menaikkan Harga BBM: Menaikkan Angka Kemiskinan” (A Critical Discourse Analysis: Hizbut Tahrir Indonesia’S Ideology In The Discourse Of The 2013 Raising Of Fuel Price On Buletin Al-islam “Raising The Fuel Price: Raising The Number Of Poverty)
Yusep Ahmadi F., Nani Darmayanti, Wahya
Universitas Padjadjaran, Metalingua, Vol. 12 No. 2, Desember 2014:253—268, ISSN 1693-685X
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Metalingua, Vol. 12 No. 2, Desember 2014:253—268, ISSN 1693-685X
, , , , , , , ,

Tulisan ini menganalisis hubungan bahasa dengan praktik sosial yang berbentuk pelancaran ideologi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dalam wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) 2013 di buletin Al-Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan analisis wacana kritis (AWK) model Fairclough (1992, 1995, 2003). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ideologi HTI di buletin Al-Islam berkaitan dengan wacana kenaikan harga BBM 2013. Hasil analisis menunjukkan bahwa HTI telah melakukan praktik sosial berupa pelancaran ideologi Islam dalam wacana kenaikan harga BBM 2013 di buletin Al-Islam. Pelancaran ideologi tersebut dilakukan melalui (a) perepresentasian Pemerintah Republik Indonesia sebagai pihak yang membuat masyarakat semakin sulit dan sengsara karena rencana kebijakannya menaikkan harga BBM 2013, (b) pelancaran ideologi Islam sebagai ideologi solutif dalam pengelolaan minyak dan gas. Praktik sosial tersebut disusun melalui pemanfaatan fiturfitur linguistik, seperti struktur teks, ketransitifan, modalitas, kata hubung, dan kata ganti. Pelancaran ideologi Islam yang dilakukan HTI tersebut tidak terlepas dari konteks sosialbudaya yang melingkupinya, yaitu HTI sebagai organisasi Islam yang memperjuangkan ideologi Islam atau hukum syariah untuk dijadikan sistem sosial-politik di Indonesia.

This paper analyzes the relationship between language and social practice realized byin the form of the spread of Hizbut Tahrir Indonesia’s (HTI) ideology in discourse of the 2013 fuel-price raise in Al-Islam bulletin. The method used in this study is descriptive qualitative of Fairclough’s (1992, 1995, 2003) model for Crititical Discourse Analysis (CDA). The study aims to reveal HTI’s ideology in Al-Islam bulletin in relation to the discourse of the 2013 fuel-price raise. The result shows that HTI constructs a social exercise by spreading Islamic ideology in discourse of the 2013 fuel-price raise in the bulletin. The ideology is spread by (a) representing Indonesian government as the guilty party for impoverishing the people by implementing a policy of raising the fuel price, and (b) proposing the implementation of Islamic ideology as a solution in managing oil and gas. Such social exercise is constructed by utilizing linguistic features, namely text structure, transitivity, modality, conjunction, and pronouns. Such proposition of Islamic ideology by HTI is within the socio-cultural context of an Islamic organization which struggles for the Islamic ideology or sharia to be the sociopolitical system in Indonesia.

Download: .Full Papers