Abstrak RSS

Pengaruh Cara Pengolahan Limbah Ikan Tuna (Thunnus Atlanticus) Terhadap Kandungan Gizi Dan Nilai Energi Metabolis Pada Ayam Pedaging

Pengaruh Cara Pengolahan Limbah Ikan Tuna (Thunnus Atlanticus) Terhadap Kandungan Gizi Dan Nilai Energi Metabolis Pada Ayam Pedaging
A b u n , Ir., MP., Denny Rusmana, SPt., MSi. dan Deny Saefulhadjar, SPt.
Unpad
Indonesia
Unpad
, , , , , , , , , , , , , , ,

Limbah ikan tuna yang terdiri atas kepala, isi perut, daging, dan tulang merupakan potensi bahan pakan sumber protein. Namun apabila tidak ditangani maka akan cepat rusak dan menjadi busuk, sehingga perlu dilakukan pengolahan. Salah satu upaya untuk pengolahan limbah tersebut yaitu melalui proses pembuatan silase ikan, baik secara kimiawi maupun secara biologis. Pengolahan secara kimiawi adalah dengan cara penambahan asam organik, sedangkan pengolahan secara biologis yaitu dengan menggunakan kemampuan bakteri asam laktat dan penambahan karbohidrat yang dapat berlangsung dalam keadaan anaerobik. Silase ikan memiliki nilai gizi yang tinggi, memberikan rasa dan aroma yang khas, mempunyai daya cerna tinggi serta kandungan asam amino yang tersedia menjadi lebih baik. Keunggulan lain pengolahannya tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi Ternak Unggas, Non Ruminansia dan Industri Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Jatinangor-Sumedang selama dua bulan, yaitu dari Bulan Juni sampai dengan Juli 2004. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh pengolahan terhadap kandungan gizi (protein kasar dan lemak kasar) limbah ikan tuna, sehingga diperoleh cara pengolahan yang menghasilkan produk terbaik, serta dapat menentukan nilai energi metabolis produk pengolahan tersebut pada ayam pedaging. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak lengkap (RAL). Penelitian tahap pertama dengan peubah kandungan protein kasar dan lemak kasar produk pengolahan dirancang dengan enam perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan merupakan kombinasi dari cara pengolahan, yaitu: pengolahan kimiawi dengan penambahan asam organik sebanyak 2% (K1), 3% (K2) dan 4% (K3); dan pengolahan biologis dengan penambahan molases sebanyak 10% (B1), 20% (B2), dan 30% (B3). Berdasarkan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan protein kasar dan lemak kasar, serta nilai energi metabolis produk pengolahan. Dari hasil penelitian di atas maka dapat disimpulkan bahwa cara pengolahan terbaik pada limbah ikan tuna adalah dengan menambahkan asam organik sebesar 3% (silase kimiawi). Produk pengolahan menghasilkan kandungan protein kasar sebesar 36,10%; lemak kasar sebesar 8,52%; dan nilai energi metabolisnya adalah 3004 kkal/kg.

Tuna waste which consist head, gut content, raw material and bone was feed protein potensy. In spite of not handling then rapid damage and putrid, so that to be processed. Anything will be silage processed, both as chemically or biologycally. As chemically processed was added organic acid, otherwise as biologycally was added lacted bacterial and carbohydrate with could live as anaerobic. The fish silage have high nutrient, give taste and particular smell, high digestible and availybility of amino acid. Another superiority of this processed were not to be polution. This research was conducted in Laboratoy of Poultry Nutrition, Non Ruminant and Feed Industry, Padjadjaran University, Jatinangor-Sumedang, for two monts since June-July 2004. The aim research was to know and study of the effect of manner processed on nutrient (crude protein and extract ether) of waste of tuna and tu conclude its metabolizable energy value on broiller. The research used Experimental Design with Completelly Randomized Design. The first stage which of crude protein and extract ether variables was design with six treatments and four replicated. The treatments were combine of manner processed, i.e. as chemically wich added of organic acid 2% (K1), 3% (K2), 4% (K3), and as biologycally which added molases 10% (B1), 20% (B2), and 30% (B3). The statistics analyzed showed that treatments high significantly (P<0.01) on crude protein and extract ether content and metabolizable energy value of product. The conclusion of that research at the best of manner processed of waste of tuna was added organic acid 3% (chemically silage). The product of processed gave protein content 36. 10%, ether extract 8.52%, and metabolizable energy value was 3004 kcal/kg.

Download: pdf