Artikel RSS

Analisis Permintaan Faktor Produksi pada Usaha Ternak Sapi Potong Rakyat dengan Pola Pemeliharaan Intensif

Penelitian survey yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga faktor produksi dan harga output terhadap permintaan faktor produksi pada usaha ternak sapi potong rakyat telah dilakukan di Kecamatan Cijulang dan Cimerak Kabupaten Ciamis serta Kecamatan Pancatengah, Parungponteng dan Cipatujah di Kabupaten Tasikmalaya. Responden sebanyak 72 orang peternak sapi potong rakyat dengan pemeliharaan secara intensif dipilih dengan menggunakan teknik acak sederhana.

Pada usaha ternak sapi potong pola pemeliharaan intensif, rata-rata skala pemilikan sebesar 0,99 UT/unit usaha, menggunakan faktor produksi hijauan sebanyak 1.289,58 Kg/UU/bulan, dedak sebanyak 10,54 Kg/UU/bulan dan singkong sebanyak 7,50 Kg/UU/bulan serta untuk mengelola usaha tersebut menggunakan tenaga kerja sebanyak 2,71 HKP/UU/bulan. Pertambahan bobot badan sapi mencapai 22,20 Kg/UU/bulan. Keuntungan usaha yang dapat diraih sebesar Rp 160 520.07/UT/ bulan.

Pada usaha ternak sapi potong yang dipelihara secara intensif faktor produksi variabel yang terdiri dari hijauan, singkong dan dedak, serta tenaga kerja penggunaannya sangat berpengaruh terhadap keuntungan usaha.

Kenaikan harga hijauan, singkong dan dedak sebesar sepuluh persen akan menurunkan keuntungan usaha sebesar 7,555 persen, 0,054 persen dan 1,541 persen, sedangkan kenaikan sepuluh persen upah tenaga kerja akan menurunkan keuntungan sebesar 3,552 persen. Penggunaan hijauan, dedak, singkong dan tenaga kerja akan lebih banyak, bila harganya turun dan sebaliknya bila harganya naik penggumaannya akan berkurang. Peternak sangat responsif untuk menambah penggunaan hijauan, singkong, dedak, dan tenaga kerja bila harga jual sapi mengalami kenaikan.

Peningkatan produktivitas dan keuntungan usahaternak sapi potong rakyat dengan pola pemeliharaan intensif dapat meningkat bila ada insentif harga jual sapi yang lebih baik bagi peternak. Insentif harga jual akan diikuti oleh peningkatan penggunaan faktor produksi variabel (pakan hijauan, penguat dan
cara pemeliharaan yang lebih baik, kemudian akan direspon oleh ternak dengan pertambahan bobot badan sapi yang lebih tinggi.

Download: