Abstrak RSS

Transformasi Dalam Pementasan Naskah Drama Adaptasi Dalam Logika Estetik Dan Ekspresi Budaya Untuk Meningkatkan Nilai Pasar Industri Kreatif Bidang Visual & Performing Art Di Indonesia

Transformasi Dalam Pementasan Naskah Drama Adaptasi Dalam Logika Estetik Dan Ekspresi Budaya Untuk Meningkatkan Nilai Pasar Industri Kreatif Bidang Visual & Performing Art Di Indonesia
Lina Meilinawati Rahayu
Unpad
Indonesia
Unpad
, , , ,

Penelitian ini akan menganalisis pementasan drama yang berdasarkan pada naskah drama adaptasi/saduran. Dalam perkembangan drama Indonesia penyaduran ternyata lebih banyak dilakukan di samping juga menghasilkan naskah yang lebih baik, terutama dalam kaitannya dengan hubungan antara pementasan dan penonton. Drama adalah kesenian yang mensyaratkan adanya hubungan langsung antara pentas dan penonton. Pemahaman penonton hanya bisa dilaksanakan dalam waktu sekilas padahal naskah yang berasal dari negeri dan kebudayaan lain memerlukan usaha khusus untuk memahaminya. Dengan demikian, usaha untuk mengubah yang serba asing itu menjadi sesuatu yang mudah dikenali menjadi sangat penting. Penyaduran dilakukan agar hubungan antara penonton dan pementasan menjadi lebih mudah. Oleh karena itu, segala unsur yang ada kaitannya dengan tempat dan waktu harus disesuaikan dengan berbagai keadaan dan masalah budaya, sosial, dan politik setempat. Dalam proses penyaduran, kebudayaan sumber yang ada dalam naskah asli hanya dipergunakan sebagai semacam bahan untuk penulisan naskah ‘baru.’ Proses inilah yang memberikan kesempatan kepada penyadur untuk memasukkan ideologinya ke dalam sadurannya sesuai dengan khalayak yang menjadi sasarannya. Logika estetik dan ekspresi budaya menjadi bagian penting agar naskah yang disadur menjadi sebuah tontonan yang disukai dan tidak asing. Pementasan drama adalah salah satu industri kreatif bidang visual dan performing art yang mau tidak mau harus memperhatikan selera penonton dan kebutuhan pasar. Sebagai kelompok teater modern tertua di Indonesia (1958-sekarang), Studiklub Teater Bandung (STB) lebih sering memilih drama saduran dibandingkan drama-drama Indonesia. Pementasan-pementasan yang berasal dari naskah saduran ini yang akan menjadi fokus penelitian. Penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif untuk mengetahui teknik pementasan dan naskah-naskah yang dipilih untuk dipentaskan. Selain itu, metode kuantitatif untuk mengetahui respons penonton terhadap pementasan. Dengan mengetahui respons penonton atas pentas diharapkan dapat meningkatkan nilai pasar industri kreatif di Indonesia untuk bidang visual dan performing art.

Download: doc