Abstrak RSS

Growth Trajectory Of A Small Planktivorous Fish

Growth Trajectory Of A Small Planktivorous Fish
Sunardi
FMIPA Unpad
Indonesia
Unpad
, , , , , , ,

Alterations in rivers and streams caused by engineered structural changes have increased the habitat damages of aquatic communities and may decrease the availability of refuge habitats for fish. Small fish become more exposed to the fluctuation of water discharge and more vulnerable to predation. This study aimed to investigate the responses of a small fish, Pseudorasbora parva, inhabiting lotic environment faced with danger of high current and predation with reference to growth trajectory of the fish. The result showed that at the end of the trial, the body weights reached 164.2% and 114.5% of the initial values, respectively, for the fish population without and with a predator indicated that the fish had a lowered growth following the predator invasion to their profitable habitat. In addition, the fish adopted different trajectory as indicated by the length-weight relationship (log W = – 1.8848 + 2.792 log LT and log W = – 1.6265 + 2.441 log LT for fish without and with a predator respectively) and length-depth relationship (log D = 1.3338 log LT + 0.0718 and log D = 0.9163 log LT + 0.3512 respectively for the former and the latter population); the individual fish became lighter for its length and shallow-bodied as the fish grew. The phenotypical changes of the fish may associate with an adaptive response of fish living in running water where current and risk of predation impose danger in fish.

Perubahan-perubahan di sungai dan saluran air yang disebabkan oleh pembangunan struktur badan air telah meningkatkan kerusakan habitat komunitas-komunitas air, dan mungkin menurunkan ketersediaan habitat untuk perlindungan ikan. Ikan-ikan kecil menjadi lebih terdedah oleh fluktuasi debit air dan lebih rentan terhadap pemangsaan. Studi ini bertujuan untuk meneliti respon-respon ikan kecil, Pseudorasbora parva yang hidup pada lingkungan lotik yang dihadapkan pada tekanan arus cepat dan bahaya pemangsaan dengan merujuk lintasan pertumbuhan dari ikan tersebut. Hasil studi menunjukkan, bahwa pada akhir percobaan, parameter berat badan mencapai 164,2% dan 114,5% berturut-turut untuk ikan tanpa dan dengan predator, mengindikasikan bahwa ikan mengalami penurunan pertumbuhan setelah ada invasi predator. Selain itu, ikan juga mengadopsi lintasan pertumbuhan yang berbeda seperti yang ditunjukkan oleh hubungan panjang-berat badan (log W = – 1,8848 + 2,792 log LT dan log W = – 1,6265 + 2,441 log LT, berturut-turut untuk ikan tanpa dan dengan predator), dan hubungan panjang-lebar badan (log D = 1,3338 log LT + 0,0718 dan log D = 0,9163 log LT + 0,3512, berturut-turut untuk populasi tanpa dan dengan predator); individu-individu ikan menjadi lebih ringan untuk ukuran panjangnya dan lebih ramping sejalan dengan pertumbuhan. Perubahan fenotip ini dapat berhubungan dengan respon adaptif ikan yang hidup pada lingkungan di mana arus air dan pemangsaan menjadi ancaman.

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi : http://www.lppm.unpad.ac.id