Abstrak RSS

Pengaruh Berbagai Jenis Gulma Air Emmergent

Pengaruh Berbagai Jenis Gulma Air Emmergent
Denny Kurniadie
Faperta Unpad
Indonesia
Unpad
, , , , , ,

Percobaan rumah kaca untuk mengetahui pengaruh berbagai jenis gulma air emmergent terhadap perbaikan kualitas limbah cair pabrik tahu, kotoran ternak dan limbah cair rumah tangga telah dilakukan di rumah kaca Fakultas Pertanian Unpad Jatinangor Sumedang. Waktu pelaksanaan percobaan dimulai pada bulan Oktober 2005 sampai Januari 2006. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga ulangan dan 9 buah perlakuan. Jenis perlakuan yang dicoba adalah berbagai jenis gulma air emmergent yang ditumbuhkan pada berbagai jenis limbah cair organik. Drum yang berukuran tinggi 40 cm dan diameter 20 cm diisi dengan pasir sungai, kerikil berdiameter 8 mm, kerikil berdiameter 16 mm, dengan perbandingan 1:2:2, kemudian drum diisi dengan beberapa jenis limbah cair yaitu limbah cair kotoran sapi, limbah cair rumah tangga, dan limbah cair pabrik tahu dan ditanami dengan gulma air emmergent. Pengamatan yang dilakukan adalah 1). bobot kering gulma pada umur 4 minggu, 8 minggu dan 12 minggu, 2). laju tumbuh relatif pada umur 4, 8, dan 12 minggu, 3). doubling day dan 4). analisa air limbah sebelum percobaan dan setelah percobaan yang meliputi analisa pH, BOD5, suhu, amonium, nitrat, dan daya hantar listrik (DHL). Hasil percobaan menunjukkan bahwa Cyperus papyrus yang tumbuh pada media limbah cair kotoran sapi merupakan gulma air yang memiliki bobot kering, LTR, dan kemampuan mengganda diri yang paling cepat dibandingkan gulma air emmergent lainnya. Gulma air Cyperus papyrus juga mampu menurunkan kandungan bahan pencemar dari limbah cair kotoran ternak yang meliputi BOD5, NO3-N, DHL, serta suhu yang lebih baik dibandingkan gulma air emmergent lainnya.

The greenhouse experiment to find out the effect of various emmergent aquatic weeds species on water quality of wastewater from tofu industry, cattle and domestic wastewater has been carried out at the greenhouse of Faculty of Agriculture Padjadjaran University Jatinangor Sumedang. The experiment was conducted from October 2005 until January 2006. The experiment design used was randomized block design with 9 treatments and each treatment was replicated 3 times. The treatments used were different kinds of emmergent aquatic weeds species that grow on different kind of organic wastewatersThe statistical test used was F test (5%) and Scott- knott test. Container with the height of 40 cm and diameter of 20 cm was filled with river sand, gravel ф 16 mm and gravel ф 8 mm, with proportion of 1:2:2, then filled with different kind of wastewaters in accordance with the treatment. All aquatic weeds were planted on the container. The observations were 1). Weed dry weight of 4, 8 and 12 weeks, 2). Relative growth rate of 4, 8 and 12 weeks 3). doubling day and 4). Water quality analysis before and during the experiment that cover of pH, BOD5, temperature, amonium, nitrate and electrical conductivity. The result of this experiment showed that Cyperus papyrus grew on cattle wastewater had higher dry weight, relative growth rate and shorter doubling day as compared to other aquatic weeds. It had also the capability to lower polluted materials from cattle wastewater, such as BOD5, NO3-N, CEC and temperature.

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi : http://www.lppm.unpad.ac.id