Abstrak RSS

Peranan Kepemimpinan Pada Koperasi Sapi Perah

Peranan Kepemimpinan Pada Koperasi Sapi Perah
Lilis Nurlina
Unpad
Indonesia
Unpad
, , , , , , ,

Inpres No 4/1994 yang tidak memberikan proteksi terhadap usaha susu lokal mengakibatkan persaingan di antara koperasi sapi perah semakin ketat. Hal ini mengharuskan para pengurus melakukan pembenahan manajemen koperasinya. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi Propinsi Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah survai. Pengambilan sampel koperasi dilakukan secara multistage cluster random sampling. Penelitian dilakukan pada 4 koperasi dengan mewawancarai 140 peternak sapi perah dan 15 orang informan kunci. Data dianalisis dengan menggunakan korelasi rank Spearman dan uji beda Wilcoxon-Man Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pelaksanaan kepemimpinan pada koperasi sapi perah berhubungan positif dengan keberlanjutan usaha anggota koperasi; pelaksanaan kepemimpinan dan keberlanjutan usaha anggota signifikan lebih tinggi pada Koperasi Mono Usaha/Single Purpose Cooperative dibandingkan dengan Koperasi Multi Usaha/ Multi Purpose Cooperative. Hal ini berarti bahwa tingkat pelaksanaan kepemimpinan pada koperasi sapi perah cukup berperan dalam mempertahankan keberlanjutan usaha anggotanya. Pelaksanaan kepemimpinan pada koperasi sapi perah menghadapi kendala dalam keoptimisan meraih peluang usaha dan mengelola usaha secara proaktif. Keberlanjutan usaha anggota menghadapi kendala dalam rendahnya sifat inovatif, belum optimalnya keadilan berusaha jika dilihat dari rasio harga susu dan harga konsentrat terutama pada KUD Sapi Perah, serta rendahnya skala pemilikan ternak anggota yang tidak efisien.

The implication of Inpres No 4/1994 was unprotected of milk domestic so there were hard competitions behind dairy cooperatives. It made cooperative’s leader reconstructed their cooperative‘s management. This research was conducted in Bandung Regency and Cimahi Regency West Java Province. The method of research was survey verification. The sampling cooperatives was taken by multistage cluster random sampling. The sample size for cooperatives were 4, for respondents were amount 140 persons of dairy farmer and 15 person as key informans. The data was analyzed by using rank Spearman correlation and the Wilcoxon-Man Whitney test. Results of the research shows that the implementation of leadership has positif correlation with sustainable business of cooperative members; there was significantly higher in leadership implementation and business sustainability in single purpose than multi purpose dairy farmer cooperatives. It shows that the implementation of dairy cattle cooperative leadership level has been roled enough to maintain their members sustainable business. The implementation of leadership faces difficulties in optimistic business opportunity and managing dairy business proactively. The sustainable business of cooperatives member faces difficulties in low innovative’s attitude, less in equity if it is seen by milk price and concentrate price ratio especially in multi purpose dairy farmer cooperatives and less in dairy cattle ownership scale.>/p>

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi : http://www.lppm.unpad.ac.id

Download: 7. Lilis abstrak