Abstrak RSS

Biopsychology: Learning And Memory

Biopsychology: Learning And Memory
Yanti Rubiyanti
Unpad
Indonesia
Unpad
, , ,

Pendekatan Biopsikologi membantu kita memahami tingkah laku manusia (dan hewan) berdasarkan pada proses-proses biologis. Dalam kehidupan sehari-hari belajar selalu ada. Belajar melibatkan tidak hanya penguasaan suatu kemampuan, masalah akademik, tetapi juga perkembangan emosional, interaksi sosial dan perkembangan kepribadian. Menurut Hilgard: “Learning is a relatively permanent change in behavior that results from practice; behavior changes that are due to maturation (rather than practice), or temporary condition of the organism (such as fatigue or drug-induced states) are not included.” Ada 4 jenis bentuk belajar yaitu : Habituation dan Sensitization, Classical Conditioning, Operant Conditioning dan Complex Learning . Di dalam pendekatan Biopsikologi, dapat dijelaskan bagaimanana belajar mengalami penurunan kemampuan yang terjadi karena adanya penurunan fungsi otak. Di dalam perkembangannya otak manusia terkait dengan kekenyalan. Plasticity berhubungan dengan perubahan yang terjadi di dalam otak sebagai akibat dari adanya perkembangan, penuaan/degenerasi dan pengalaman baru. Salah satu contoh bentuk plasticity adalah Degeneration atau proses kemunduran yang terjadi pada pasien penderita penyakit seperti Parkinson, Korsakof dan Alzheimer, dimana mengalami kerusakan di bagian otak. Di dalam salah satu asumsinya, belajar merupakan suatu kekuatan asosiasi antara dua area otak. Hal ini berlaku pada jenis belajar Classical Conditioning, di mana satu area dari otak ditunjukkan sebagai CS (Conditioned Stimulus) dan area yang lainya ditunjukkan sebagai UCS (Unconditioned Stimulus). Selama belajar Classical Conditioning, asosiasi antara CS dan UCS menjadi lebih kuat. Oleh karena itu memutus antara kedua area tersebut, bisa dengan cara perlu menghilangkan asosiasinya. Di dalam otak, tempat terjadinya proses belajar adalah di area Lateral Interpositus (LIP) yang terdapat di dalam cerebellum. Salah satu fenomenanya bisa dipahami munculnya pengkondisian eye-blink reflex. Hal ini menunjukkan bahwa dengan pendekatan Biopsikologi kita bisa bisa memahami bahwa ada asosiasi yang dibentuk pada tingkatan perilaku dengan area pada otak. Long Term Potential adalah proses dimana sinap-sinap terhubungkan sebagai akibat suatu stimulasi yang mana melibatkan neurotransmitter glutamat (AMPA dan NMDA). Begitupun dengan memori, melalui pendekatan biopsikologi, kita dapat memahami lokalisasi proses Short Term Memory, Long Term Memory dan Working Memory. Termasuk juga di dalamnya memahami penyebab gangguan-gangguan yang terjadi karena kerusakan memory seperti amnesia.

Download: pdf