Abstrak RSS

Kondisi Empiris Dan Tantangan Administrasi Negara

Kondisi Empiris Dan Tantangan Administrasi Negara
Uyat Suyatna
Fisip Unpas
Indonesia
Unpad
, , , , , , ,

Kondisi empiris menunjukkan bahwa pemerintahan telah gagal baik dalam teori maupun dalam prakteknya. Hal ini terjadi karena tidak adanya formula yang dapat mengatasi masalah-masalah negara selama era reformasi. Mengurangi cakupan aktivitas negara dan perluasan pasar tidak selamanya menjamin pemerintahan yang kuat dan kesejahteraan sosial. Hal ini disebabkan oleh pengurangan cakupan negara, pengikisan kedaulatan negara, dan negara yang lemah. Isu mewujudkan strong political dan strong administration dalam arti mewujudkan politik dan administrasi yang benar-benar mengabdi pada kesejahteraan rakyat menjadi sangat urgen. Tantangan public administration ke depan adalah menemukan formula dan model yang tepat untuk menyelesaikan masalah-masalah seperti konflik KPK – Kepolisian – Kejaksaan Agung, konflik perbatasan, mergerisasi departemen/dinas, kepegawaian pusat/daerah, pelayanan publik untuk masyarakat miskin, penjagaan terhadap sumber daya alam dan kekayaan negara lainnya. Berdasarkan hal tersebut, tantangan terbesar administrasi negara masa depan adalah mengembangkan teori yang lebih kuat daripada penguatan negara dan memecahkan masalah lubang hitam dalam administrasi negara. Hal ini diperlukan tidak hanya teori emansipatif saja tetapi juga perspektif baru dari teori struktural, khususnya bagi negara-negara sedang berkembang.

Empiric Conditions shows that Government has failed both teoritically and practically. This happenes due to the absence of formula to overcome the problems duing reformation era. To lessen the implicatiion of government activities and market extension does not always guarantee stay government and social welfare. This is due to the lack of government implication the erosion of government sovereignty and week government. The issue to create strong polities and strong administration in the sense of politics and administration which is decdicated to people welfare in urgent. The challenge of public administration in the future is to find out the formula exact model to settle the problem like conflict behind KPK- Police Force-and Supreme attorney, boundary conflict, department merger centre/regional employment, public sevice for poor people, protection natural resources and government riches. Based on these all the biggest challenges for the government in the future is to develop stronger theory than strengthening the government and to solve the black hole in givernment administration. This is required not only emansipation theory but also new perspective in structural theory, particularly in the developing countries.

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi : http://www.lppm.unpad.ac.id