Abstrak RSS

Penentuan Pola Tanam Berdasarkan Prakiraan Curah Hujan Proses Stokastik

Penentuan Pola Tanam Berdasarkan Prakiraan Curah Hujan Proses Stokastik
Joko Wiratmo
Unpad
Indonesia
Unpad
, , ,

Pola tanam lahan kering di kecamatan Jatinangor selama periode Desember 2008 sampai dengan Desember 2013 untuk tanaman cabai, jagung, kacang tanah dan tomat ditentukan dari curah hujan yang diprakirakan menggunakan metode ARIMA, ketersediaan air dalam tanah di zona perakaran yang diperkirakan dari prakiraan curah hujan tersebut menggunakan metode neraca air FAO, dan nilai kebutuhan air tanaman yang diduga dengan menggunakan metode Penmann- Monteith. Data yang digunakan meliputi parameter iklim (curah hujan, kelembapan relatif, temperatur, lama penyinaran matahari) periode 1994 sampai 2008, data fisik tanah dan data tanaman (lama tiap tahap pertumbuhan dan koefisien tanaman). Hasil menunjukkan bahwa prediksi curah hujan kecamatan Jatinangor mengikuti pola ARIMA (1,0,0)(0,1,1) dengan persamaan Xt = 0.1747 Xt-1 + Xt-12 -0.1747Xt-13 + et – 0.9145et-12 . Berdasarkan neraca air maka air untuk tanaman cabe mencukupi selama 8 bulan. Bila diinginkan dua kali tanam maka masa tanam pertama dimulai bulan Oktober dan masa tanam kedua dimulai pertengahan bulan Pebruari, dimana pada bulan terakhir perlu sedikit suplai air irigasi. Agar dapat dua kali penanaman cabe tersebut maka awal tanam pertama tidak boleh lebih dari bulan Oktober. Tanaman jagung hanya dapat dilakukan satu kali masa tanam yakni pada awal penanaman bulan Oktober. Jika diinginkan dua kali masa tanam maka tanaman lain dengan umur pendek selain tomat dan cabe bisa dilakukan. Kacang tanah hanya dapat dilakukan satu kali masa tanam yang ditanam mulai bulan November; demikian juga dengan tomat.

Cropping pattern in dry land in the district Jatinangor during the period December 2008 to December 2009 to chili, corn, peanut and tomato is determined from the forecasted rainfall ARIMA methods, availability of water in the soil in the root zone estimated from the rainfall forecasts using FAO water balance method, and the value of crop water requirements expected by using Penmann- Monteith method. Data used include climatic parameters (rainfall, relative humidity, temperature, sun shines duration) the period 1994 to 2008, soil physical data and plant data (duration each stage of growth and crop coefficients). Results showed that the rainfall predictions follow the pattern of ARIMA (1,0,0) (0,1,1) by the equation Xt = 0.1747 Xt-1 + Xt-12 -0.1747Xt-13 + et – 0.9145et-12 Based on water balance, water for chili is sufficient during eight months. If desired two times of planting the first planting season starting in October and the second planting season begins mid-February, whereas in the last month of the second planting season need little irrigation water supply. To be able to double the chili planting the first plant starting no more than in October. Corn crop could only be done once the planting season in early October planting. If desired, the two times of planting then other crops in addition to the short life of tomatoes and chili can be made. Peanut can only be done once the plant is planted starting in November, as well as tomatoes.

Untuk Keterangan Lebih Lanjut Silahkan Menghubungi : http://cisral.unpad.ac.id