Abstrak RSS

Pemberdayaan Potensi Pengusaha Kecil

Kajian ini menitikberatkan pada pengaruh pelatihan pengembangan kewirausahaan terhadap peningkatan motif berprestasi, sikap dan perilaku berwirausaha, dan aktivitas berwirausaha. Pemberian pelatihan sebagai suatu intervensi psikologis yang mengacu pada model belajar melalui pengalaman. Belajar merupakan suatu perubahan ke arah yang lebih baik. Faktor yang penting dalam proses belajar adalah faktor motivasi untuk belajar. Selain motivasi untuk belajar faktor lain yang tidak kalah penting adalah rangsang, respons dan pengokohan. Pemberian pengokohan yang tepat akan memunculkan respon yang diharapkan. Pengkohan dan pemberian imbalan merupakan aspek-aspek yang penting dalam belajar. Pemberian umpan balik, partisipasi aktif pelatih dan yang belajar, serta penentuan sasaran belajar merupakan aspek yang penting pula. David A. Kolb telah mengembangkan model belajar melalui pengalaman. Ada empat tahap belajar menurut model Kolb, yaitu: (1) concrete experience, merupakan belajar melalui pengalaman nyata, (2) reflective observation, belajar melalui tahap ini biasanya lebih menguntungkan, karena yang belajar akan mengobservasi keseluruhan fenomena alamiah yang ada, (3) abstract conceptualization, belajar teori dan konsep-konsep (4) Active experimentation, yaitu belajar melalui apa yang dikerjakan. Perilaku berwirausaha yang bersifat prestatif pada dasarnya terbentuk karena adanya motif prestasi yang tinggi, sikap yang positif terhadap dunia usaha, dan didukung oleh kemampuan usaha yang baik yang akhirnya akan menghasilkan hasil usaha yang bermutu.Rancangan penelitian ini merupakan rancangan penelitian kuasi-eksperimen. Penelitian dilakukan di sentra industri yang bergerak dibidang industri kulit, keramik, logam dan tekstil. Subyek penelitian terdiri dari para pengusaha kecil di sentra industri tersebut yang memenuhi syarat penelitian. Alat ukur (kuesioner) yang disusun dan dimodifikasi berdasar pada kuesioner PMT dari Hermans, kuesioner perilaku berusaha dari Hawkins & Turla, dan hasil usaha yang disusun sendiri oleh peneliti. Uji coba dilakukan pada 23 orang pengusaha kecil di sentra industri tersebut. Setelah diujicoba menunjukkan tingkat validitas dan reliabilitas yang baik, Modul pelatihan dirancang mengacu pada Achievement Motivation Training (AMT) dengan beberapa penambahan dan pengurangan. Pemberian umpan balik diperkaya dengan tuntunan bertingkahlaku (ahlaq) dalam agama Islam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelatihan pengembangan kewirausahaan bernuansa islami dapat meningkatkan motif berprestasi, sikap dan perilaku berwirausaha, serta aktivitas berwirausaha. Tetapi para pengusaha kecil masih belum mencerminkan kelompok pengusaha yang tangguh, maju dan mandiri.

This study emphasizes on the influence of training of the entrepreneurial development in order to see the increment of achievement motive, entrepreneurial attitude and behavior, and entrepreneurial activity. The training is given as psychological intervention that refers to the experiential learning models. The important factor in learning process is motivation to learn. The other important factors in this process are stimulus, response and reinforcements. If the reinforcement is given at the right time, it will show the expecting responses. The reinforcement and rewards are the important aspects in the learning process besides the feedback, practices, active participations, and training objectives. David A. Kolb has developed the experiential learning models are as follow: (1) concrete experience, (2) reflective observation, (3) abstract conceptualization, (4) active experimentation. The entrepreneurial behavior basically is derived from the high achievement motive, the positive attitude toward entrepreneur culture, and derived from the good work ability. The research design is quasi-experiment design. The experiment was conducted at the industry area which runs the leather, ceramic, iron, and fabric industries. The sample research were consisted of people as small entrepreneur at that area. These variables were measured by questionnaires which were arranged and modified based on the PMT questionnaire of Hermans, the entrepreneurial behaviors questionnaire of Hawkins and Turla, and entrepreneur outcomes were arranged by the researcher. The questionnaires were tried out of 23 people as small entrepreneur at that area. And the questionnaires showed a good validity and reliability. The training module was designed and it was inspired from Achievement Motivation Training (AMT) with some modifications. The giving of the theory and the feedback is enriched with the guidance of good behaviors of Moslem religion. The testing showed that the giving of training of entrepreneurial development was enable to heighten the achievement motive, entrepreneurial attitude and behavior, and entrepreneurial activity. And the small entrepreneur groups not show that toughness and dependence.

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi : http://www.lppm.unpad.ac.id