Abstrak RSS

Rukun: Kearifan Lokal Jawa

Rukun: Kearifan Lokal Jawa
Endy Marlina, Arya Ronald, Sudaryono, Atyanto Dharoko
Universitas Teknologi Yogyakarta, UGM
Indonesia
Unpad
,

Gempa yang melanda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan sekitarnya pada bulan Mei 2006 yang lalu berakibat pada tumbuhnya Pasar Merdeka, salah satu wadah kegiatan ekonomi rakyat di Kabupaten Gunungkidul, DIY, sebagai alternatif wadah kegiatan ekonomi masyarakat Gunungkidul, menggantikan sementara Pasar Wonosari yang mengalami kerusakan. Tumbuh, berubah, dan berkembangnya ruang ekonomi rakyat ini menarik untuk dikaji lebih lanjut untuk mengetahui hal-hal apakah yang mendasari pemanfaatan ruang ekonomi rakyat tersebut. Studi ini dilakukan dengan metoda fenomenologi yang menekankan pada realitas keseluruhan untuk mengungkapkan makna transenden dibalik realitas yang tertangkap secara visual. Studi ini menemukan ‘prinsip rukun’ – pandangan dan tata nilai lokal masyarakat Wonosari dalam merespon ruang ekonomi di Pasar Merdeka yang didasarkan pada budaya Jawa. Prinsip rukun ini menjadi dasar konsep sosio kultural, sosio ekonomi, dan sosio politis dalam tata kehidupan masyarakat yang diimplementasikan secara fisik dalam sosio spatial. Temuan ini menggambarkan pengertian ruang sebagai space yang erat kaitannya dengan realitas fisik dan ruang sebagai place yang erat kaitannya dengan realitas psikologis, yang terbukti mampu membimbing masyarakat untuk cepat bangkit pasca bencana Gempa DIY, Mei 2006.

Yogyakarta earthquake in May, 2006, caused the existence of the Merdeka Market, one of the people’s economic activities supports in Gunungkidul Regency, Yogyakarta Special Territory, as an alternative economic activities support of Gunungkidul community, while the Wonosari market was being renovated. The growth, change, and development of this economic space is interesting to be studied further to find out the factors that underlie the utilization of the economic space. This study was conducted with the phenomenology method, which emphasized the whole reality to explore the transcendent meaning behind the reality that was captured visually. This study revealed a ‘principle of harmony’, local community’s values in response to the existence of the Merdeka Market, which is based on Javanese culture. The principle is the foundation pillars of three daily concepts; they are socio cultural, socio economic, and socio political concepts, which are physically implemented in the socio- spatial practice. These findings reveal the notion of space as a space which is closely related to the physical reality, and space as a place that is closely related to psychological reality, which proved to be able to guide the community to recover immediately after the earthquake in May, 2006.

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi : http://www.lppm.unpad.ac.id