Abstrak RSS

Pengaruh Budaya Organisasi

Pengaruh Budaya Organisasi
Dede Mariana
Fisip Unpad
Indonesia
Unpad
, , ,

Banyaknya ketidakpuasan dan protes masyarakat atas kinerja pejabat publik di dalam memberikan pelayanan publik (public service) selama ini mengindikasikan kurangnya kesadaran para pejabat publik terhadap nilai-nilai, norma-norma, falsafah kerja, serta orientasi kerja. Hal ini dapat dilihat dari sejumlah kasus yang terjadi yang mengindikasikan penyimpangan perilaku di kalangan pejabat publik, misalnya kasus kavling gate, korupsi, dan sejenisnya. Padahal dalam konteks masyarakat yang patrimonial, perilaku pemimpin menjadi contoh yang diteladani masyarakat. Sehubungan dengan itu, penelitian ini mengkaji kondisi dan keterkaitan antara budaya organisasi dan perilaku pejabat publik di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan kombinasi pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampling berstratifikasi dengan ukuran sampel sebesar 180 responden, yang terdistribusi secara proporsional pada pejabat publik Eselon I/b sampai dengan IV/a. Informan kunci dipilih secara purposif di antara pejabat publik yang menduduki jabatan Sekretaris Daerah, Kepala Dinas/Badan/ Biro/Bagian/Subbagian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan angket, studi kepustakaan dan dokumentasi, observasi partisipatif, dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap perilaku pejabat publik secara signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi budaya organisasi di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terbentuk oleh nilai-nilai dan norma kolektif yang cenderung konservatif dan tidak adaptif terhadap nilai-nilai baru yang berasal dari luar lingkungan birokrasi. Akibatnya, perilaku pejabat publik cenderung mengarah pada perilaku yang tidak diharapkan, sebagaimana diindikasikan dari banyaknya perilaku yang mengarah pada ritualisme, kejahatan kerah putih, penyuapan, dan menerima suap. Kondisi ini terbentuk dipengaruhi oleh faktor-faktor nilai dan norma kolektif yang membentuk budaya organisasi serta faktor-faktor kontrol sosial dan situasi anomi yang menentukan perilaku pejabat publik.

The increasing amount of public dissatifactions and complaints toward public officers’ performance in public service indicating the lack of awareness among public officers toward values, norms, work philosophy, and performance orientation. This tendency is indicated by several cases of behavioural deviation among public officers, such as the case of kavling gate, corruption, etc. Whereas, in patrimonialistic society, the leader’s behaviour is an example for society. Due to that assumption, it is interesting to study the condition of organizational culture and public officers’ behaviour in Government Province of West Java, and how significant the influence of organizational culture is to public officers’ behaviour in Government Province of West Java. This research used the combination of quantitative and qualitative research design. Sampling is determined stratified random sampling with sample size as many as 180 respondents, which distributed proportionally based on Eselon, from I/b to IV/a. Key informen selected purposively from public officers from the level of Local Secretary (Sekretaris Daerah), Head of Local Department/Agency/Bureau/ Division/Subdivision (Kepala Dinas/Badan/Biro/Bagian/Subbagian). To collect data, technique used in this research is through anquet, literature and documentation study, participants observation, and indepth interview. The result shown that organizational culture significantly influenced the public officers behaviour. This means that, organizational culture in Government Province of West Java is formed by values and collective norms which tend to be conservative and unadaptable to new values from outer part of bureaucracy. Public officers’ behaviour in Government Province of West Java tends toward unexpected behaviour, such as ritualism, white collar crime, bribery, and kickbacks accepting. These conditions formed due to several factors, such as value and collective norms that formed organizational culture and factors of social control and anomic situation that determined public officers behaviour. There is significant influence from organization to public officers’ behaviour, as indicated by conservative and compromistic organization culture that tends to ignore public officers’ unexpected behaviour.

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi : http://www.lppm.unpad.ac.id